TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Skuad Persewangi Banyuwangi, tengah bersiap menjalani laga tandang babak semifinal Liga 4 Kapal Api PSSI Jatim. Pertandingan away pertama tim Laskar Blambangan ini tercetus setelah PSSI Jatim menerbitkan surat Nomor 051/B/PSSI-Jatim/II/2025, yang menunjuk Persinga Ngawi, sebagai tuan rumah pertandingan.
Meski diluar kandang, kesebelasan kebanggaan masyarakat Banyuwangi, optimis tetap mampu menyuguhkan performance terbaik.
“Dengan semangat dan kepercayaan diri para pemain, kami optimis bisa mencetak hasil terbaik,” ucap Humas Persewangi Banyuwangi, Rudi Hartono Latif, Selasa (18/2/2025).
Untuk diketahui, laga semifinal Liga 4 Kapal Api PSSI Jatim, digelar pada Jumat, 21 Februari 2025. Sedangkan untuk laga final digelar pada Minggu, 23 Februari 2025, di Stadion Ketonggo Ngawi.
Asprov PSSI Jatim Minta Persewangi Jadi Tuan Rumah Semifinal
Rudi, sapaan akrab Humas Persewangi Banyuwangi, mengungkap cerita dibalik pelaksanaan babak semifinal Liga 4 Kapal Api PSSI Jatim. Menurutnya, pihak tim Laskar Blambangan telah berkirim surat ke Asprov PSSI Jatim, untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah. Persiapan teknis pun sudah dilaksanakan seperti babak-babak sebelumnya.
“Kordinasi dengan pemerintah dan stakeholder sudah kita lakukan. Masyarakat, suporter dan seniman juga sudah mempersiapkan diri untuk mendukung dan meramaikan babak semifinal Liga 4 Kapal Api PSSI Jatim,” cetusnya.
Bahkan sebelum surat resmi keluar, Rudi mengatakan Persewangi sudah dikontak oleh Asprov PSSI Jatim untuk menyiapkan laga semifinal dan final. Sekaligus mempersiapkan laga final yang berpotensi terjadi di malam hari.
Asprov PSSI Jatim pun sudah meminta daftar undangan. Sekaligus permintaan ketersediaan fasilitas tambahan. Jadwal pun sudah dikeluarkan dengan jam pertama Persinga melawan Persema dan jam kedua Persewangi melawan PSMP Mojokerto.
Skuad Persewangi Banyuwangi. (Foto : Dokumentasi TIMES Indonesia)
“Tapi ternyata hari ini (kemarin) keputusanya berbeda. Lokasi diselenggarakan di Ngawi, tanggal berubah dan kita dijadwalkan main jam kedua,” ungkap Rudi.
Atas keputusan Asprov PSSI Jatim yang berubah dadakan tersebut, dia mengaku sangat kecewa. Terlebih jika dilihat dari rekam jejak, pelaksanaan laga Liga 4 Kapal Api PSSI Jatim di Stadion Diponegoro Banyuwangi, terbilang sangat kondusif. Di Stadion Diponegoro, pelaksanaan sejak babak 64 besar sampai 8 besar berjalan dengan lancar tanpa insiden kericuhan seperti yang terjadi di Ngawi beberapa waktu lalu.
“Tapi Asprov sudah memutuskan. Keputusan ada di tangan PSSI Jatim. Persewangi akan tetap menghormati itu dan siap secara teknis maupun suport lainya,” paparnya.
Tim Persewangi Banyuwangi, akan berangkat ke Ngawi pada Rabu pagi (19/2/2025), dari home base di tempat wisata Alam Indah Lestari (AIL), Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi.
Persewangi Fokus Putaran Nasional
Presiden Persewangi Banyuwangi, Handoko menambahkan, secara umum pihaknya tetap menyiapkan laga sebaik mungkin. Namun, baginya Persewangi sebenarnya lebih fokus untuk mempersiapkan diri diputaran nasional. Karena itu, hasil dari laga semifinal dan final nanti bagi tim adalah bonus.
“Jika nanti Persewangi Banyuwangi, menjadi juara, hal itu akan menjadi bonus sebelum mengarungi putaran nasional,” kata Handoko.
“Fokus kami tetap bisa promosi ke Liga 3 sesuai dengan komitmen awal manajemen. Tapi tim tetap serius di laga semifinal ini,” imbuhnya.
Kampanye Sepak Bola Fair Play
Presiden Persewangi Banyuwangi yang juga Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pariwisata, Seni dan Budaya, juga berpesan kepada seluruh manajemen dan anak asuhnya untuk selalu menjunjung tinggi sportivitas. Bahwa sepak bola yang baik harus menjunjung tinggi fair play.
Seperti diketahui, selama berlaga di Liga 4 Kapal Api PSSI Jatim, tim Laskar Blambangan, terindikasi sering mendapat keputusan berat sebelah dari wasit pertandingan. Dan meski bermain di kandang, di Stadion Diponegoro Banyuwangi, skuad Persewangi, terbukti bisa bersikap dewasa. Imbasnya, para supporter pun menjadi lebih kondusif.
Handoko, selaku putra daerah Banyuwangi, asli kelahiran Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, berharap hal itu bisa dipertahankan. Targetnya adalah, Persewangi bisa menjadi kesebelasan kebanggaan masyarakat Banyuwangi dan Indonesia.
“Kami ingin masyarakat Banyuwangi bangga punya Persewangi, bukan hanya karena prestasinya. Tapi juga karena citra baiknya dalam membangun sepak bola fair play,” cetus pria yang juga dipercaya menjadi Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Pusat tersebut.
Suporter Persewangi Sayangkan Keputusan Asprov PSSI Jatim
Keputusan Asprov PSSI Jatim memilih Stadion Ketonggo Ngawi, juga menuai sorotan tajam dari supporter Persewangi Banyuwangi. Capo Suporter Squadra Lasblang, Azwar Anas mengatakan kondisi Stadion Ketonggo jauh dari kata ideal dibandingkan Stadion Diponegoro.
Bahkan dia menyebut bahwa markas Persinga itu tidak memiliki fasilitas lampu yang dibutuhkan untuk mengantisipasi final di malam hari.
“Ini menimbulkan pertanyaan besar terkait standar yang diterapkan PSSI Jatim. Stadion Diponegoro memiliki fasilitas lebih layak dan bisa menggelar pertandingan malam,” katanya.
Dari sisi animo, Anas mengatakan dilaga terakhir, bahkan 3000 an penonton hadir ke Stadion Diponegoro. Hal itu seharusnya bisa menjadi pertimbangan bagi Asprov PSSI Jatim.
“Saya menduga ada indikasi sebuah upaya untuk mengarahkan tim tertentu menjadi juara. Apalagi jika melihat denda Rp45 juta yang diterima Persewangi sebelumnya. Kita tidak tahu apa yang menjadi pertimbangan PSSI Jatim memilih Ngawi. Saya menduga ada peran mafia yang ikut mempengaruhi jalanya pemilihan tuan rumah,” bebernya.
Suporter sendiri menurut Anas akan tetap memantau perjuangan Persewangi. Dimanapun Persewangi diintimidasi dan dikucilkan, suporter akan tetap memberi dukungan pada Laskar Blambangan.
“Target kita terus mengawal Persewangi, terutama di putaran nasional. Suporter akan terus memberikan dukungan,” tandasnya. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |