TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pelabuhan penyeberangan lintas Ketapang-Gilimanuk, penghubung Jawa dan Bali, sedini mungkin bersiap menghadapi lonjakan penumpang dan kendaraan ketika dua hari besar keagamaan, Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah dan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947.
Bagaimana tidak, pasalnya diprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-2 Lebaran, yang bertepatan dengan perayaan Nyepi. Dengan begitu PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan berbagai skema dan imbuan agar masyarakat tidak sampai kehilangan momen pulang kampung bersama keluarga.
Adapun upaya dalam menghadapi lonjakan penumpang di salah satu pelabuhan penyeberangan yakni lintas Ketapang-Gilimanuk dalam dua momen keagamaan itu, Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan bahwa ASDP telah menerapkan layanan tiket online di 40 pelabuhan penyeberangan di seluruh Indonesia, melalui aplikasi maupun website Ferizy.
Digitalisasi ini tidak hanya mempermudah pemesanan tiket, tetapi juga dapat meminimalisir antrian panjang ketika terjadi lonjakan saat puncak arus serta mengurangi praktek percaloan.
“Tiket ferry telah tersedia sejak H-60 sebelum keberangkatan. Jadi, kami mengimbau masyarakat untuk tidak menunda pembelian agar perjalanan lebih nyaman dan efisien,” kata Shelvy, Selasa (18/2/2025).
Untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan dan penumpang saat mudik Lebaran, ASDP juga telah memperkuat fasilitas dan kapasitas di sejumlah pelabuhan utama. Di Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk, ASDP bersama dengan regulator dan stakeholder terkait juga siap mengoperasikan kapal berkapasitas besar serta buffer zone dan rekayasa lalu lintas.
“Upaya tersebut guna menghadapi puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-2 Lebaran, yang bertepatan dengan Hari Raya Nyepi,” ujar Shelvy.
Selain peningkatan infrastruktur, ASDP juga memperluas kanal pembayaran tiket Ferizy guna memudahkan transaksi pengguna jasa. Kini pembayaran dapat dilakukan melalui transfer bank, virtual account, serta e-wallet seperti LinkAja, ShopeePay, Blu BCA Digital, OVO, dan Dana. Tiket juga bisa dibeli melalui aplikasi Livin’ Sukha.
Dengan berbagai opsi pembayaran ini, masyarakat dapat menghindari antrean panjang di pelabuhan serta risiko praktik percaloan yang merugikan karena harga tiket tidak sesuai ketentuan resmi.
Shelvy menegaskan, bahwa sosialisasi pembelian tiket lebih awal terus digencarkan, khususnya di lintasan padat seperti Ketapang–Gilimanuk.
"Kami ingin memastikan seluruh pengguna jasa memiliki pengalaman perjalanan yang lebih nyaman dan lancar. Oleh karena itu, kami mengingatkan agar masyarakat membeli tiket lebih awal, memastikan tiketnya valid, dan tiba di pelabuhan sesuai jadwal keberangkatan yang tertera di tiket," jelasnya.
ASDP juga mengingatkan, untuk calon pemudik disarankan mengatur perjalanan dengan cermat dan menghindari keterlambatan agar tidak mengalami kendala di pelabuhan.
“Dengan persiapan yang matang dan kepatuhan terhadap aturan pembelian tiket online, diharapkan perjalanan mudik 2025 dapat berjalan lebih lancar, nyaman, selamat dan terkendali,” tutur Shelvy. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |