TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Anggota DPRD Banyuwangi, Dr. Zaki Al Mubarok, M.Si, mengusulkan tiga hal utama sebagai fokus dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Banyuwangi 2025–2030. Tiga hal tersebut meliputi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pelestarian lingkungan, serta penguatan kearifan lokal dan budaya.

“Banyuwangi merupakan salah satu daerah tujuan investasi favorit. Kami optimistis tren ini akan terus meningkat dalam lima tahun ke depan. Karena itu, peningkatan IPM harus menjadi fokus utama dalam RPJMD Banyuwangi,” kata Zaki, Senin (23/6/2025).

Zaki menyebut, kehadiran Exit Tol Probowangi di wilayah Banyuwangi diprediksi akan mendorong masuknya lebih banyak investasi. Oleh sebab itu, diperlukan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan kompeten untuk menyambut peluang tersebut.

Selain peningkatan IPM, politisi Fraksi PKB yang akrab disapa Gus Dewan ini juga menyoroti pentingnya pelestarian lingkungan. Ia menilai, alih fungsi lahan dari tanaman keras ke tanaman musiman secara ilegal di kawasan perkebunan telah memicu bencana banjir di berbagai wilayah.

“Dampaknya sudah jelas. Kota Banyuwangi kini sering banjir karena kiriman air dari hulu. Bahkan daerah lereng seperti Glenmore dan Kalibaru juga sudah terdampak,” ujarnya.

Usulan ketiga yang disampaikan Zaki adalah penguatan unsur kearifan lokal dan budaya. Menurutnya, pelestarian budaya lokal merupakan bentuk kehadiran negara dalam menjaga karakter bangsa serta mencegah konflik sosial.

“Unsur budaya dan kearifan lokal juga menjadi upaya konkret pemerintah dalam menjaga harmoni dan mencegah potensi konflik,” imbuhnya.

Diketahui, DPRD Banyuwangi saat ini tengah membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang RPJMD Banyuwangi 2025–2030. Pembahasan tersebut dilakukan melalui Panitia Khusus (Pansus) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, guna merumuskan arah pembangunan Banyuwangi lima tahun ke depan. (*)