TIMES BANYUWANGI, BANTUL – Sekitar seratus warga mengalami keracunan setelah menyantap takjil buka puasa di Masjid Al Ikhlas, Padukuhan Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Pandak, Kabupaten Bantul pada Sabtu (15/3/2025).
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bantul, Samsu Aryanto, mengatakan menu berbuka yang disajikan berupa nasi boks berisi nasi, ayam semur, dan telur goreng.
Makanan tersebut dikonsumsi saat berbuka puasa, dan gejala pertama mulai muncul sekitar pukul 22.00 WIB.
"Total korban yang mengalami keracunan lebih dari 100 orang. Gejala yang dialami meliputi mual, muntah, diare, lemas, dan demam," ujar Samsu, Selasa (18/3/2025).
Dua korban harus menjalani perawatan inap di rumah sakit, yakni seorang pria berusia sekitar 20 tahun di RS UII dan seorang anak di RS Panembahan Senopati Bantul. Kondisi keduanya saat ini membaik.
Dinkes Bantul telah mengamankan sampel makanan dan mengirimkannya ke Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) untuk diperiksa.
"Kami juga melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di lapangan serta memberikan edukasi agar masyarakat tidak mengonsumsi makanan yang tidak layak," tambahnya.
Lebih lanjut Samsu menyebut bahwa makanan tersebut berasal dari katering dan saat ini pihak katering sedang dikroscek.
"Sisa makanan sudah dikirim ke BLK, tetapi hasil pemeriksaan bisa keluar dalam satu minggu atau lebih, tergantung parameter yang diuji," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ratusan Warga di Bantul Keracunan Usai Santap Takjil
Pewarta | : Edy Setyawan |
Editor | : Ronny Wicaksono |