TIMES BANYUWANGI, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang meninggal akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Presiden RI Prabowo juga menjamin bahwa kebutuhan warga terdampak akan terpenuhi selama masa tanggap darurat yang saat ini tengah berlangsung.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (5/11/2024).
Pratikno menuturkan bahwa Presiden telah mendelegasikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono untuk memastikan langsung seluruh upaya penanganan darurat di Flores Timur berjalan dengan cepat dan efektif.
"Presiden meminta agar semua kebutuhan warga terdampak dipastikan terpenuhi dan seluruh proses penanganan darurat dilakukan dengan maksimal," kata Pratikno.
Rombongan dari Kementerian Sosial dan BNPB juga membawa bantuan logistik yang diperlukan oleh para korban bencana.
Kondisi perjalanan menuju Flores Timur cukup menantang karena ditutupnya empat bandara yang menghambat akses penerbangan langsung ke NTT. Tim bantuan harus melakukan transit dari Jakarta ke wilayah terdekat, dilanjutkan dengan perjalanan darat dan laut menuju Flores Timur.
Pratikno menjelaskan bahwa prioritas penanganan darurat mencakup evakuasi warga di wilayah terdampak erupsi, penyediaan tempat pengungsian yang layak, memastikan akses distribusi logistik tetap terbuka, layanan kesehatan yang andal, serta asesmen data korban secara detail untuk mempermudah tindakan lebih lanjut.
"Yang terpenting saat ini adalah mengevakuasi semua warga dalam radius tujuh kilometer ini yang harus segera clear, kemudian kita lakukan tahap selanjutnya," tambah Pratikno.
Menurut laporan BNPB, sekitar 2.735 keluarga atau 10.295 warga di 14 desa dalam wilayah administrasi Kecamatan Ile Bura, Titehena, dan Wulanggitang di Kabupaten Flores Timur terdampak oleh erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Hingga Senin (4/11) pukul 20.00 WITA, sebanyak 1.403 warga berhasil dievakuasi ke pengungsian, termasuk sembilan orang yang meninggal dunia dan satu orang dalam kondisi kritis.
Bupati Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat hingga 31 Desember 2024. Status ini menjadi dasar untuk mempercepat penanganan darurat serta mengamankan bantuan dan kebutuhan logistik yang diperlukan untuk warga terdampak.
Para petugas gabungan, bersama tim SAR, terus melakukan upaya terbaik untuk mengevakuasi dan melindungi warga yang masih berada dalam radius berbahaya. Evakuasi sempat terhambat oleh hujan deras dan pemadaman listrik, namun tim gabungan tetap berusaha agar proses ini berjalan lancar.
Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas demi keselamatan bersama. Pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi guna memastikan bantuan dapat segera sampai ke para korban. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Langkah Cepat Pemerintah Tangani Dampak Erupsi Gunung Lewotobi
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |