https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

BPBD Pacitan Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Musim Pancaroba

Selasa, 18 Maret 2025 - 11:51
BPBD Pacitan Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem Jelang Musim Pancaroba Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggoro saat diwawancarai. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, PACITAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan (BPBD Pacitan) mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi menjelang musim pancaroba. 

Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko, melaui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Radite Suryo Anggoro menegaskan bahwa masyarakat yang tinggal di daerah rawan tanah longsor dan pohon tumbang harus lebih berhati-hati menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu.

“Kami mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi, untuk selalu waspada terhadap potensi tanah longsor dan pohon tumbang selama musim pancaroba,” katanya, Selasa (18/3/2025).

Imbauan ini sejalan dengan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo yang merilis peringatan dini terkait peningkatan potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur. 

BMKG memperkirakan periode 17-23 Maret 2025 akan terjadi hujan lebat, angin kencang, hujan es, dan potensi puting beliung di sejumlah daerah, termasuk Pacitan.

Cuaca Ekstrem Akibatkan Risiko Bencana

Menurut BMKG, cuaca ekstrem yang terjadi di Jawa Timur saat ini dipengaruhi oleh gangguan gelombang ekuatorial Rossby dan Madden-Julian Oscillation (MJO) yang melintasi wilayah tersebut. Fenomena ini meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan memperbesar peluang terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, serta pohon tumbang.

Selain Pacitan, daerah lain di Jawa Timur yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem antara lain Kabupaten Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Malang, hingga Kota Surabaya dan sekitarnya.

“Kondisi atmosfer yang masih labil serta faktor konvektivitas lokal yang kuat mendukung pertumbuhan awan Cumulonimbus yang cukup intens. Hal ini berisiko menyebabkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah,” ujar Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan secara tertulis.

BMKG Juanda juga mengingatkan bahwa masyarakat dan instansi terkait harus aktif dalam melakukan mitigasi bencana. Salah satunya adalah dengan memperhatikan informasi radar cuaca yang tersedia secara daring.

Sebagai langkah mitigasi, BPBD Pacitan meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi lingkungan sekitar. Bagi warga yang tinggal di daerah perbukitan atau tebing curam, penting untuk memantau tanda-tanda awal tanah longsor, seperti munculnya retakan tanah atau pohon yang mulai miring.

Sementara itu, bagi warga di daerah perkotaan, waspada terhadap pohon tumbang dan jalan licin akibat hujan deras menjadi hal yang perlu diperhatikan. 

“Kami juga meminta masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca dari sumber resmi, seperti BMKG atau BPBD setempat, agar bisa mengambil tindakan preventif sebelum bencana terjadi,” tambah Radite.

Jika terjadi angin kencang, masyarakat diimbau untuk menghindari berteduh di bawah pohon atau baliho besar yang berisiko roboh. "Tetapi volume curah hujan yang menyebabkan bencana di Pacitan berkurang daripada tahun kemarin," pungkasnya.

Dengan meningkatnya potensi cuaca ekstrem, diharapkan seluruh warga Pacitan tetap waspada dan mengikuti arahan dari BPBD serta BMKG untuk mengurangi risiko bencana selama musim pancaroba. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.