TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Duka mendalam menyelimuti keluarga AR (14), santri asal Buleleng, Bali yang menjadi korban dugaan pengeroyokan 6 seniornya di sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Banyuwangi dinyatakan meninggal dunia.
Diketahui, AR yang menjadi santri di Ponpes Nurul Abror Al-Robbaniyin, Alasbulu, Kecamatan Wongsorejo itu, telah mengalami kondisi kritis. Menurut hasil pemeriksaan medis AR mengalami mati batang otak atau herniasi.
"Karena ada beberapa luka di kepala, langsung dilakukan CT Scan dan ditemukan ada pendarahan otak," kata Koordinator Pelayanan Medis RSUD Blambangan, dr Ayyub Erdiyanto, Kamis (2/1/2024).
Sejak dilarikan ke RSUD Blambangan Banyuwangi pada Sabtu, (28/12/2024), pukul 03.00 WIB, AR telah mejalani perawatan melawan sakitnya selama 6 hari di ICU tak sadarkan diri.
"Selain luka kepala, pasien kami itu juga mengalami lebam pada dada dan lengan," jelas dr Ayyub.
Kepada wartawan, Kapolresta Banyuwangi, kombes Pol Rama Samtama Putra menyatakan, korban pengeroyokan AR dinyatakan meninggal pukul 13.20 WIB.
"Maka sekali lagi proses hukum terus berjalan, terhadap para pelaku yang kapan hari telah kita tetapkan tersangkan sejumlah 6 orang," ucapnya. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |