https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Cerita Pasutri di Banyuwangi Banjir Cuan Berkat Bisnis Jamu

Jumat, 27 September 2024 - 17:23
Cerita Pasutri di Banyuwangi Banjir Cuan Berkat Bisnis Jamu Prasanti Kusumaningtyas saat menunjukkan produk jamu JAWEN (Jamu Wenak) (Foto: Ikromil Aufa/ TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Sebuah cerita inspiratif datang dari Kabupaten Banyuwangi, Pasangan suami istri (Pasutri) Cahyo Dwi Hermanto dan Prasanti Kusumaningtyas, berhasil banjir cuan berkat ketekunannya berbisnis jamu.

Herman dan Tyas sapaan akrabnya, memulai usaha jamu mereka dari skala kecil di rumah, dan kini dalam sebulan penjualan produk mereka bisa mencapai 800 sampai 1000 botol.

Berawal dari pandemi COVID-19 melanda,  membuat ruang gerak masyarakat yang terbatas mengakibatkan kecenderungan berdiam diri dan bermalas-malasan. Kecenderungan tersebut membuat masyarakat malas berolahraga yang berujung pada penurunan imum tubuh.

“Dari COVID-19 itu saya dan suami mendapat ide peluang bisnis dari berjualan jamu. Karena jamu dipercaya dapat menjaga daya tahan tubuh,” Kata tyas saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi, Banyuwangi, Jum’at (27/09/2024).

Mereka menggabungkan pengetahuan tradisional dengan teknologi modern untuk menciptakan produk jamu yang menarik dan bermanfaat. Mereka menggunakan bahan-bahan alami berkualitas tinggi, memastikan setiap produk memiliki manfaat kesehatan yang optimal.

“Awalnya, kami hanya membuat jamu untuk keluarga dan tetangga perumahan. Namun, melihat antusiasme dan manfaat yang dirasakan, kami memutuskan untuk mengembangkan usaha ini lebih serius,” katanya.

“Kebetulan mertua dulu pernah berjualan jamu jadi bisa belajar dari beliau juga,” imbuhnya.

Untuk memperluas jangkauan produk mereka, Tyas memanfaatkan platform media sosial. Strategi pemasaran yang efektif dan penggunaan teknologi digital membantu mereka menjangkau konsumen di berbagai daerah.

“Media sosial sangat membantu kami dalam membangun brand dan memperkenalkan produk kami ke pasar yang lebih luas dan tentunya target marketnya lebih sesuai dibanding berjualan offline,” ujarnya.

Namun sayangnya, masih Tyas, kita tidak bisa berjualan di e-commerce karena selalu ditolak dengan alasan produk yang tidak bisa tahan lama.

Lebih lanjut, Ibu dua anak itu menjelaskan, dengan komposisi bahan alami tanpa menggunakan bahan pengawet, jamu olahannya hanya bisa bertahan tujuh jam di suhu ruang dan bisa bertahan hingga empat belas hari jika disimpan di kulkas.

Prasanti-Kusumaningtyas-saat-menunjukkan-produk-jamu-JAWEN-b.jpgProses pemilihan bahan baku yang berkualitas (Foto: Ikromil Aufa/ TIMES Indonesia)

Selain memanfaatkan teknologi, pasangan ini juga aktif berpartisipasi dalam berbagai pameran produk yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Kehadiran mereka di berbagai acara tersebut tidak hanya membantu memperkenalkan produk mereka tetapi juga mendapatkan kepercayaan dan feedback dari konsumen.

“Alhamdulillah sering ikut pameran yang difasilitasi Pemkab. Selain itu, setiap minggu juga mangkal di CFD,” cetusnya.

Produk jamu buatan mereka kini tersedia dalam berbagai varian, mulai dari jamu untuk kesehatan umum hingga produk khusus untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Semua produk dikemas secara modern tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya, membuatnya mudah diterima oleh berbagai kalangan.

“Sekarang ini ada delapan varian. Harganya mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 15 ribu saja,” terangnya.

Herman dan Tyas memberikan nama produk jamunya dengan nama Jamu Wenak (JAWEN) yang diolah secara higienis. Produk jamu Wenak dapat dipesan melalui media sosial instagram, facebook, tiktok, dan whatsapp.

Dengan komitmen untuk terus berinovasi dan menjaga kualitas produk, Pasutri ini berharap produk jamunya dapat menembus pasar nasional dan internasional.

“Kami percaya bahwa jamu tradisional Indonesia memiliki potensi besar di pasar global. Rencananya ingin membuat varian serbuk sehingga bisa dikirim kemana saja,” ujar Tyas dengan penuh semangat.(*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.