https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Es Potong Legendaris, Jajanan Tempo Dulu yang Tetap Eksis di Banyuwangi

Sabtu, 28 September 2024 - 14:05
Es Potong Legendaris, Jajanan Tempo Dulu yang Tetap Eksis di Banyuwangi Penjual Es Potong, Sugiman ketika menunjukkan es potong dagangannya di Depan Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. (Foto: Ikromil Aufa/ TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Maraknya jajanan modern yang bermunculan, es potong legendaris di Banyuwangi tetap menjadi favorit di hati masyarakat. Jajanan tempo dulu ini berhasil mempertahankan eksistensinya dan terus diminati oleh berbagai kalangan.

Salah satu penjual es potong di Banyuwangi, Sugiman (64), seorang pedagang keliling yang telah berjualan sejak tahun 1985. Ia sudah malang melintang berjualan hingga ke beberapa daerah dari Tegal, Surabaya, Sumatera Selatan, dan terakhir di Banyuwangi.

Dengan gerobak sederhananya, Sugiman berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, menawarkan es potong berbagai rasa, mulai dari cokelat, stroberi, melon, dan vanila.

"Es potong ini masih jadi primadona di kalangan anak-anak. Harga yang terjangkau dan rasa yang lezat membuatnya selalu laris manis," ujar Sugiman, Sabtu (28/9/2024).

Keunikan es potong legendaris ini terletak pada proses pembuatannya yang masih tradisional. Menggunakan bahan-bahan alami tanpa pengawet dan pewarna buatan, es potong ini menawarkan cita rasa autentik yang sulit ditemui pada es modern. 

"Kami selalu menjaga kualitas bahan-bahan yang digunakan. Itu salah satu kunci mengapa pelanggan setia kami terus bertahan," kata warga asli Klaten, Jawa Tengah itu.

Meski zaman telah berubah dan banyak jajanan modern bermunculan, es potong legendaris ini tetap memiliki tempat di hati masyarakat Banyuwangi. 

Sugiman menjelaskan, Satu potong esnya hanya dijual dengan harga mulai dari Rp 3 ribu saja, tergantung dari pembeli ingin membeli berapa.

"Nanti terserah pembelinya mau beli berapa ribu tapi minimal Rp 3 ribu. Namun, kalau ingin beli es utuh dengan ukuran 40 cm saya jual dengan harga Rp 20 ribu," jelas pria yang biasa berjualan di depan sekolahan area Banyuwangi Kota.

Setiap hari, gerobak Sugiman silih berganti dikerumuni oleh pembeli yang ingin menikmati sensasi es potong yang menyegarkan di tengah cuaca panas. 

"Setiap kali makan es potong ini, saya selalu teringat masa kecil saya. Rasanya tak pernah berubah, selalu enak," ungkap Vivin (30), salah satu pelanggan setia sejak duduk di bangku SD.

Anak-anak muda juga tak ketinggalan menikmati es potong ini. Bagi mereka, selain menjadi jajanan yang enak, es potong legendaris ini juga semakin sulit ditemui. 

"Saya sering beli es potong ini bareng teman-teman. Sekarang pak Sugiman susah dicari karena berpindah-pindah," cetus Inaya, seorang pelajar SMP.

Bapak dua anak ini mengaku senang dengan antusiasme masyarakat terhadap es potong legendarisnya. Ia pun berharap jajanan ini bisa tetap eksis sampai kapan pun.

"Saya bersyukur, meski sudah lebih dari 3 dekade berjualan, es potong ini masih disukai banyak orang. Harapan saya, jajanan ini bisa terus dinikmati oleh generasi berikutnya," tutupnya dengan senyum.

Dengan segala perubahan yang terjadi di dunia kuliner, keberadaan es potong legendaris di Banyuwangi membuktikan bahwa cita rasa klasik dan kesederhanaan tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. 

Jajanan ini tidak hanya menawarkan kesegaran, tetapi juga membawa kenangan manis yang tak terlupakan.(*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.