https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Stafsus Presiden Arif Budimanta Apresiasi Penurunan Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi

Sabtu, 28 September 2024 - 11:09
Stafsus Presiden Arif Budimanta Apresiasi Penurunan Kemiskinan Ekstrem di Banyuwangi Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta, saat meninjau salah satu rumah warga miskin ektrim di Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta, mengapresiasi Kabupaten Banyuwangi atas penurunan signifikan angka kemiskinan ekstrim di Bumi Blambangan. 

Bahkan, berdasarkan data Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, angka kemiskinan ekstrim di Banyuwangi lebih rendah di tingkat nasional sebesar 0,83 persen dan di provinsi sebesar 0,66 persen. Sementara di Banyuwangi angka kemiskinan berada di angka 0,29 persen.

“Angka kemiskinan di Banyuwangi selama 3 tahun terakhir memang turun secara signifikan. Di tahun 2022 angka kemiskinan ekstrim di Banyuwangi sebesar, 0,99 persen, sedangkan di tahun 2023 0,43 persen dan 0,29 persen untuk di tahun 2024,” jelas Arif, Sabtu, (28/9/2024).

Menurutnya, keberhasilan penurunan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) ini berkat kolaborasi dan sinergi  serta konvergensi program antara pemerintah kabupaten dan seluruh stakeholder.

Dalam kunjungan kerja di Banyuwangi, pada Jumat, (27/9/2024) kemarin. Arif juga mengikuti  Diskusi Media Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem yang digelar PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan meninjau beberapa program pemberdayaan ekonomi kerakyataan para pelaku UMKM mitra PNM di Banyuwangi.

Arif-Budimanta.jpg

Arif yang juga sebagai Ketua Pelaksana Tim Satgas Pengelolaan Konvergensi P3KE ini menilai bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan BUMN tersebut terlihat dalam upaya penanganan kemiskinan ekstrem.

Pada salah satu sasaran program, Pemkab Banyuwangi memberi pelindungan sosial kepada warga melalui program Rantang Kasih, yakni pemberian makanan siap saji bergizi kepada lansia setiap sehari. Di sisi lain, PNM memperkuat program tersebut dengan pemberdayaan-pemberdayaan.

"Dari pemerintah daerah, fokus utamanya pada perlindungan sosial dalam rangka mengurangi beban pengeluaran dari kelompok miskin. Sementara dari BUMN, fokusnya selain dari CSR dan bantuan sosial, juga pemberdayaan untuk peningkatan pendapatan," ujarnya.

Kolaborasi tersebut semakin lengkap sebab bukan hanya pemerintah daerah dan perusahaan saja yang bergerak. Tapi juga termasuk lembaga-lembaga filantropi yang juga turut berperan. Dalam program Rantang Kasih, misalnya.

Selain APBD Banyuwangi dan Alokasi Dana Desa, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga turut andil dalam pemberian bantuan itu.

"Lembaga filantropi melengkapi dana daerah yang tidak cukup karena target sasaran lebih besar dari anggaran yang ada," imbuh Arif.

Dengan kerja sama seluruh pihak di Banyuwangi, Arif berharap kemiskinan ekstrem bisa terus ditekan hingga nol. Ia juga berharap program-program yang telah jalan bakal berkelanjutan.

"Target ke depannya bukan lagi hanya menghapuskan kemiskinan ekstrem, tapi juga menaikkan kelompok miskin menjadi menengah, kelompok menengah tetap stabil dan bahkan lebih sejahtera," terangnya.

Sementara itu, Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah yang turut hadir dalam diskusi P3KE yang digeber PNM menjelaskanberbagai program penghapusan kemiskinan ekstrem di Banyuwangi terus digenjol dalam empat tahun terakhir. 

“Keberhasilan ini adalah berkat kolaborasi berbagai pihak,” kata Sugirah. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.