TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Aksi penodongan menggunakan senjata api (senpi) kembali terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur. Kali ini penodongan dilakukan oleh dua pria misterius dan menyasar kantor Fungsional Bank Jatim di Kecamatan Srono, Selasa (5/11/2024).
Kapolsek Srono, AKP Hendry Christianto membenarkan peristiwa tersebut. Aksi penodongan hingga penyekapan tersebut terjadi saat pagi hari saat kondisi kantor belum banyak orang.
"Kasus ini juga kami laporkan ke pimpinan Satreskrim Polresta Banyuwangi," kata AKP Hendry Selasa (5/11/2024).
Setelah mendapat laporan peristiwa itu, pihak kepolisian langsung mendatangi kantor Fungsional Bank Jatim Srono untuk melakukan olah TKP dan memasang garis polisi.
Dijelaskan oleh AKP Hendry, berdasarkan hasil keterangan para saksi, kronologi dari peristiwa itu terjadi saat bank mulai bersiap untuk beroperasi. Hanya ada office boy bernama Donny Hendra yang tengah bersih-bersih.
Mendadak dari halaman belakang muncul dua orang misterius langsung menodong senjata api ke arah Donny Hendra. Hal itu membuat Donny takut dan hanya bisa pasrah.
Setelahnya, AKP Hendry melanjutkan, tangan Donny diikat dan kepalanya ditutup dengan kain hitam, sebelum kemudian dimasukkan ke gudang. Dikatakan, beberapa kali dia juga diancam akan ditembak bilamana terus bersuara.
"Menurut saksi senjata api yang digunakan berjenis pistol. Saksi sempat mendengar letusan sebanyak dua kali," terangnya.
Sekitar pukul 07.50 WIB, masih kata Hendry, Teller bank dan satpam mulai datang. Para karyawan sempat berpapasan dengan dua orang misterius itu yang hendak pergi menggunakan motor Honda Vario.
Meski demikian karyawan-karyawan tidak menaruh curiga, sebab mereka menganggap dua orang misterius tadi adalah nasabah yang menumpang kamar mandi.
Ditemukanya Office Boy yang dikurung tersebut saat satpam mendengar suara berisik dari dalam gudang. Dengan kondisi pintu yang terkunci, satpam akhirnya membuka secara paksa. Seakan tak menyangka ia mendapati rekanya sudah disekap dengan keadaan mata dan tangan terikat.
Menyadari ada yang tidak beres, Satpam itu melakukan pengecekan ke dalam kantor dan mendapati lemari berkas sudah acak acakan dan server CCTV sudah dalam posisi berantakan. Bahkan satu server CCTV hilang dibawa pelaku.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut," ucap AKP Hendry. (*)
Pewarta | : Anggara Cahya Kharisma |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |