TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Sebanyak 30 seniman asal Kabupaten Banyuwangi mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas kontribusi mereka dalam menggerakkan dan melestarikan seni serta budaya Bumi Blambangan.
Pemberian penghargaan digelar di Pendopo Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi pada Jumat (14/3/2025) sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap eksistensi seni dan budaya yang menjadi kekayaan daerah.
Puluhan seniman yang diapresiasi berasal dari berbagai bidang kesenian, mulai dari pemusik, jaranan, fotografer, pelawak, janger, perupa, sinden, tari, gandrung, rengganis, pegon, hingga teater.
Mereka dinilai telah berperan aktif dalam menjaga warisan budaya Banyuwangi serta mempromosikannya ke tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, kontribusi mereka juga turut mendukung sektor pariwisata Jawa Timur, khususnya Banyuwangi.
Foto bersama setelah acara Apresiasi Seniman Kabupaten Banyuwangi tahun 2025. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Salah satu perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Ashar Ansori, mengatakan bahwa program penghargaan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung dan memajukan seni budaya lokal.
“Apresiasi ini adalah bentuk rasa terima kasih dari Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah. Melalui apresiasi ini, harapannya dapat memberikan motivasi kepada para seniman untuk terus berkarya dan melestarikan kekayaan budaya Banyuwangi,” kata Aan, sapaan akrabnya, Jumat (14/3/2025).
Menurut Aan, kehadiran dua festival budaya Banyuwangi yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) tidak lepas dari peran para seniman dan budayawan Bumi Blambangan.
“Festival Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival adalah bukti dedikasi dan kreativitas mereka,” ujarnya.
Apresiasi ini, lanjut Aan, bukan sekadar penghargaan simbolis, melainkan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan ruang dan dukungan nyata bagi para seniman.
“Identitas kita adalah kebudayaan kita,” tegasnya.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Disbudpar Banyuwangi, Taufik Rohman, mengatakan bahwa apresiasi ini diharapkan dapat memacu semangat para seniman dalam melestarikan seni dan budaya Bumi Blambangan. Menurutnya, para seniman inilah ujung tombak pelestarian budaya.
“Tentunya kami berterima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur. Meskipun pemerintah sedang gencar melakukan efisiensi, seni dan budaya tetap menjadi prioritas sebagai bagian dari upaya menjaga identitas daerah,” kata Taufik.
“Semoga apresiasi ini menjadi suntikan semangat bagi teman-teman seniman untuk melestarikan seni dan budaya di tengah era modernisasi,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu penerima apresiasi, Khoirul Anas, seorang pelaku kesenian rengganis, mengungkapkan rasa syukurnya karena pemerintah selalu hadir dan memberikan perhatian kepada para seniman yang berjuang melestarikan seni serta budaya daerah.
“Semoga kami terus dirangkul agar tetap eksis berkontribusi dalam memajukan seni dan budaya Banyuwangi,” tutur Anas.
Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan semangat para seniman dan budayawan Banyuwangi semakin berkobar untuk terus melestarikan serta mengembangkan seni budaya Bumi Blambangan.(*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |