TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Jagoan Tani dan i-Care, sebagian dari segudang inovasi Banyuwangi kembali mencuri perhatian di ajang penghargaan prestisius Kovablik (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik) yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Jawa Timur.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani yang diwakili oleh Wakil Bupati Banyuwangi, Ir. H. Mujiono, MSi, pada Jumat 12 Desember 2025 di Surabaya. 

Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi Ilham Juanda serta Plt. Direktur RSUD Blambangan Banyuwangi dr. Siti Asiyah Anggraeni, M.MRS, FISQua, CHQP.

Kovablik tahun ini diikuti sekitar 260 inovasi pelayanan publik yang diajukan oleh kabupaten dan kota se-Jawa Timur. Dari ratusan inovasi tersebut, tim juri menyeleksi dan menetapkan Top 9 kategori Outstanding Public Service Innovations serta Top 45 inovasi pelayanan publik terbaik.

Jagoan Tani, salah satu program unggulan Pemkab Banyuwangi yang dimotori oleh Dispertan Banyuwangi terpilih sebagai Top 9 Outstanding Public Service Innovations. Sementara i-Care, inovasi dari RSUD Blambangan Banyuwangi, masuk dalam jajaran Top 45 inovasi pelayanan publik terbaik. 

Tengah, Wakil Bupati Banyuwangi, Ir. H. Mujiono, MSi, bersama Plt. Kepala Dispertan dan Plt. Direktur RSUD Blambangan Banyuwangi. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia). 

Plt. Kepala Dispertan Banyuwangi, Ilham Juanda,  Jagoan Tani lahir dari keprihatinan terhadap rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian. Data menunjukkan persentase petani muda berusia 19 hingga 39 tahun baru mencapai 14,51 persen. Melalui Jagoan Tani, pemerintah daerah mendorong keterlibatan kaum milenial dalam bisnis pertanian modern dan berkelanjutan.

Program ini dirancang inklusif dengan ketentuan minimal 40 persen peserta berasal dari kalangan perempuan muda serta terbuka bagi penyandang disabilitas. “Bahkan, peserta disabilitas pernah menjadi juara. Setiap tahun, Jagoan Tani diikuti ribuan anak muda yang bereksplorasi dengan ide-ide inovasi pertanian maupun yang telah memiliki rintisan usaha,” ujar Ilham, Sabtu, (13/12/2025). 

Keberhasilan Jagoan Tani menjadikannya sebagai program percontohan nasional. Sejumlah daerah telah melakukan kunjungan studi ke Banyuwangi, bahkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mendorong Jagoan Tani sebagai model nasional inkubasi pertanian yang sukses mencetak petani muda.

Sementara itu, Plt. Direktur RSUD Blambangan Banyuwangi dr. Siti Asiyah Anggraeni menyampaikan bahwa inovasi i-Care berfokus pada penanganan cepat dan tepat serangan stroke. 

Inovasi ini mengintegrasikan edukasi deteksi dini stroke dengan melibatkan influencer, kolaborasi layanan berbagai jenis ambulans dan mobil desa, serta pemanfaatan teknologi kedokteran melalui aplikasi di Super Apps Smart Kampung Banyuwangi.

“Stroke merupakan penyebab kecacatan tertinggi dan membutuhkan biaya sangat besar. Dengan i-Care, masyarakat diedukasi agar memahami pentingnya penanganan pada 4,5 jam pertama sejak serangan, sehingga risiko kecacatan serius dapat ditekan,” katanya. 

Berhasilnya dua inovasi Banyuwangi ini, semakin menegaskan komitmennya menghadirkan pelayanan publik yang inovatif dan inklusif. Selain itu, juga menjadi motivasi Pemkab banyuwangi di bawah arahan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani untuk terus melahirkan terobosan yang berdampak signifikan terhadap masyarakat Bumi Blambangan. (*)