TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Berdasarkan catatan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Timur, provinsi ini memiliki jumlah perkumpulan atau organisasi kemasyarakatan (ormas) dan yayasan terbanyak di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Haris Sukamto, saat memberikan pemaparan dalam kegiatan Pemberdayaan dan Pembinaan Ormas Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi.

Acara bertajuk Peran Strategis Ormas dan Media Massa dalam Pembangunan di Kabupaten Banyuwangi ini berlangsung di Aula Dharma Wiyata Kantor Dinas Pendidikan Banyuwangi, Rabu (19/3/2025).

“Jawa Timur memiliki 52.037 yayasan dan 67.508 perkumpulan, dengan total mencapai 199.545,” kata Haris.

Dalam kesempatan tersebut, Haris juga menjelaskan perbedaan antara yayasan dan perkumpulan. Yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya dipisahkan untuk mencapai tujuan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, tanpa memiliki anggota.

Sementara itu, perkumpulan adalah badan hukum yang merupakan kumpulan orang dengan kesamaan tujuan di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan serta tidak membagikan keuntungan kepada anggotanya.

Lebih lanjut, Haris memaparkan sejumlah isu yang kerap dihadapi yayasan, seperti sengketa aset, penyesuaian dengan peraturan perundang-undangan, sengketa kepengurusan, serta keberadaan yayasan asing.

“Sedangkan isu yang sering dihadapi perkumpulan, antara lain dualisme kepengurusan, pelanggaran atas larangan dalam Pasal 59 Undang-Undang Ormas, dinamika tahun politik, serta penyalahgunaan ideologi dan radikalisme dalam perkumpulan,” ungkapnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk terus membina dan memberdayakan ormas serta yayasan agar dapat berperan optimal dalam pembangunan. Dengan jumlah yang begitu besar, ormas dan yayasan di Jawa Timur diharapkan menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. (*)