Berita

Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Petani di Banyuwangi Punya Packing House Mandiri

Jumat, 24 Februari 2023 - 17:01
Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Petani di Banyuwangi Punya 'Packing House' Mandiri Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat mengunjungi packing house Kelompok Tani Pucangsari,  Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. (FOTO: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – style="text-align:left">Tidak ada istilah hasil panen yang terbuang bagi para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Pucangsari, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi. Mereka membuat packing house mandiri sebagai tempat untuk mengelola hasil panen hingga bisa tembus ke pasar mancanegara.

Hal tersebut terungkap saat kunjungan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dalam rangkaian Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) yang bertempat di Desa Jambewangi. Ipuk melihat secara langsung proses kerja dari packing house tersebut.

Ipuk-Fiestiandani-11.jpgBupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat mengunjungi packing house Kelompok Tani Pucangsari,  Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

Menurut Ketua Kelompok Tani Pucangsari, Rukiyan, packing House ini mereka jadikan sebagai sentra untuk menampung hasil panen para anggota. Baik yang berupa buah naga, jeruk dan hasil panen lainnya.

"Di sini, kami pilah semaksimal mungkin. Dari yang bisa diekspor ke luar negeri, pasar domestik atau dijadikan sebagai bahan baku industri," ungkap Rukiyan kepada Ipuk Fiestiandani, Jumat (24/02/2023).

Packing House yang berada di bawah naungan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Pucangsari itu, juga memperkuat sumber daya para petani.

Ipuk-Fiestiandani-12.jpgBupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat mengunjungi packing house Kelompok Tani Pucangsari,  Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. (Foto: Laila Yasmin/TIMES Indonesia)

Di antaranya dengan memodernisasi cara bertani para anggotanya. Mulai dari pendampingan saat hendak tanam, perawatan, panen, sampai peluang pemasaran di mancanegara.

"Dengan program peningkatan SDM ini, hasil tani kita bisa memenuhi standar pasar mancanegara. Sejak tahun lalu, kami rutin mengekspor buah naga ke Hongkong, Singapura dan beberapa negara di Eropa," ujar Rukiyan yang juga merupakan Ketua P4S Pucangsari itu.

Para petani yang tergabung tersebut, juga diajarkan upaya untuk mengolah hasil panennya menjadi aneka macam produk jadi. Terutama dari hasil panen yang tidak memenuhi standarisasi pasar global ataupun nasional.

"Setelah melewati proses sortasi, hasil panen yang tidak memenuhi standar pasar bisa diolah menjadi berbagai produk turunan. Seperti dodol, kripik, sari buah, selai, dan sebagainya. Semuanya bisa dimanfaatkan sehingga petani mendapat penghasilan lebih," terangnya.

Bupati Ipuk mengapresiasi ikhtiar para petani di Pucangsari, Jambewangi tersebut. Menurutnya, inilah prototype dari semangat kolaborasi dan inovasi yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Banyuwangi.

"Para petani ini awalnya kita pertemukan dengan program CSR (Coorporate Social Responbility) sebuah perusahaan. Kemudian dengan serangkaian pelatihan, pemodalan dan perluasan akses pasar, bisa dikembangkan lebih jauh," ungkap Ipuk.

Semangat kolaborasi dan inovasi tersebut, imbuh Ipuk, diharapkan bisa menjadi contoh bagi kelompok tani di berbagai desa lain di Banyuwangi. "Pemerintah Daerah sangat terbuka untuk membantu para petani meningkatkan kemampuannya dan memperluas akses pemasaran dan lain sebagainya," terangnya.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga terus meningkatkan berbagai program pengembangan pertanian. Mulai dari pembangunan infrastruktur pertanian, penguatan SDM, hingga menambah kuota pupuk bersubsidi. 

"Pertanian menjadi salah satu fokus utama pembangunan di Kabupaten Banyuwangi," tegas Ipuk. (*)

Pewarta : Laila Yasmin
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.