TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Aroma tak sedap mewarnai pertandingan putaran 8 besar grup NN Liga 4 PSSI Jawa Timur, antara Persewangi Banyuwangi melawan Sang Maestro FC di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Selasa (11/2/2025).
Pelatih Persewangi Banyuwangi, Yulius Alexander Saununu mencium dugaan kecurangan wasit Farid Riesdianto melakukan kecurangan yang merugikan timnya. Dugaan keberpihakan ini mencuat setelah kepemimpinan wasit asal Kabupaten Sidoarjo dianggap berat sebelah yang menguntungkan Sang Maestro FC.
Ribuan mata yang memadati Stadion Diponegoro menjadi saksi bisu atas keputusan-keputusan kontroversial sang pengadil lapangan. Tak hanya ofisial dan manajemen tim yang dibuat geram, para suporter yang memadati tribun pun ikut tersulut emosi.
“Kita semua bisa melihat sendiri. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi,” kata Alexander Saununu dengan nada kecewa.
Menurutnya, pertandingan kedua tim kesebelasan ini bagus. Namun, ada kejanggalan dengan keputusan wasit.
“Mungkin semua sudah dikondisikan,” ungkap Alexander Saununu.
Pernyataan keras dari sang pelatih ini tentu saja menimbulkan tanda tanya besar. Apakah benar telah terjadi praktik kotor dalam pertandingan tersebut? Jika benar, tentu saja ini menjadi tamparan keras bagi persepakbolaan Jawa Timur, khususnya Liga 4.
Selain itu, dugaan ini jelas menjadi noda hitam yang telah mencoreng sportifitas dan fair play dalam dunia sepak bola. Sejumlah suporter yang menyaksikan langsung pertandingan terus melontarkan pertanyaan tentang keadilan wasit.
Para suporter berharap, agar PSSI segera turun tangan untuk melakukan investigasi menyeluruh terkait dugaan keberpihakan wasit.
“Jangan pakai lagi wasit mafia bola seperti itu,” ujar salah satu suporter Persewangi Banyuwangi, Ridho dengan lantang.
Untuk diketahui, Sejak awal pertandingan, kedua tim saling menunjukkan strateginya. Namun, pada menit ke-19 Persewangi Banyuwangi, berhasil menembus gawang Sang Maestro. Skor 1-0 untuk keunggulan tim Laskar Blambangan.
Menit ke-42 Sang Maestro FC mampu menyamakan kedudukan, dan skor 1-1. Pertandingan yang terus berlanjut hingga babak kedua, meskipun tensi panas lantaran keputusan wasit yang dianggap tidak adil. Sampai akhir pertandingan skor imbang tetap tidak berubah. (*)
Pewarta | : Fazar Dimas Priyatna |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |