TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Sorakan mafia bola berkumandang dalam babak 8 besar Grup NN Liga 4 Kapal Api PPSI Jatim, yang mempertemukan Persewangi Banyuwangi versus Sang Maestro FC, Surabaya, Selasa (11/2/2025). Luapan kekecewaan atas kepemimpinan wasit Farid Riesdianto asal Sidoarjo, tersebut kompak terlontar dari seluruh tribun tempat pertandingan, Stadion Diponegoro Banyuwangi.

Dalam pertandingan penuh tensi panas ini, Persewangi Banyuwangi berhasil memupuskan rekor selalu menang tim Boyo Keren, dengan skor imbang 1-1.

Sejak awal pertandingan laga perdana Grup NN Liga 4 Kapal Api PSSI Jatim, kedua kesebelasan langsung adu strategi menyerang. Sebagai tuan rumah, Persewangi Banyuwangi, berhasil lebih dulu mencetak keunggulan pada menit ke-19.

Memanfaatkan serangan balik, umpan Fadel Muhammad sukses dimaksimalkan oleh pemain nomor punggung 27, Alfian Alfarid. Bola melesak keras menembus gawang Sang Maestro FC, yang dijaga Fahri. Skor 1-0 untuk keunggulan tim Laskar Blambangan.

Di menit ke-26, Persewangi Banyuwangi, harus kehilangan Kapten kesebelasan, Anis Mujiono. Pemain nomor punggung 3 tersebut dipaksa keluar dari lapangan akibat cidera.

Skor memimpin tim asuhan Coach Yulius Alexander Saununu (Alex Sununu), tak membuat para suporter puas. Kepemimpinan wasit Farid Riesdianto Cs, dinilai tidak adil. Sorakan mafia bola mulai berkumandang diseluruh tribun Stadion Diponegoro Banyuwangi.

Di, menit ke-42, Sang Maestro FC menyamakan kedudukan. Pemain nomor punggung 7, Irvani, berhasil meng eksekusi tendangan bebas dari depan kotak pinalty, hingga menggoyangkan jaring gawang Persewangi Banyuwangi. Skor imbang 1-1 bertahan sampai akhir babak pertama.

Babak kedua, pertandingan semakin memanas dipicu kepemimpinan wasit Farid Riesdianto, yang terkesan berat sebelah. Dianggap lebih tegas dan teliti terhadap skuad Persewangi Banyuwangi. Dan terlihat longgar serta irit kartu kuning kepada pemain tim asuhan Coach M. Amrullah Albaitomi.

Hujatan dan lontaran mafia bola pun makin lantang diseluruh tribun Stadion Diponegoro Banyuwangi.

Untungnya kepemimpinan wasit tidak mempengaruhi sportifitas punggawa Persewangi Banyuwangi. Meski minus Anis Mujiono, mereka masih mampu tampil menyerang. Bahkan beberapa kali membuat peluang yang membahayakan gawang Sang Maestro FC. Barisan lini belakang juga tetap kokoh menahan gempuran demi gemburan tim Boyo Keren.

Namun sayang, sampai peluit akhir pertandingan kedua kesebelasan tidak mampu menambah keunggulan. Skor tetap imbang 1-1.

Dengan hasil imbang, Persewangi Banyuwangi, menjadi tim pertama yang berhasil mematahkan rekor selalu menang Sang Maestro FC, sepanjang putaran laga Liga 4 Kapal Api PSSI Jatim. Sebuah catatan positif dari kesebelasan Laskar Blambangan.

Melihat penampilan anak asuhnya, Presiden Persewangi Banyuwangi, Handoko, mengaku optimis bisa masuk semi final Liga 4 Kapal Api PSSI Jatim. Putra daerah Banyuwangi asal Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, yang juga sebagai Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu berharap, Persewangi Banyuwangi, bisa terus melesat hingga tingkat nasional.

“Saya optimis Persewangi Banyuwangi, bisa terus maju. Apalagi dengan dukungan teman-teman suporter dan masyarakat Banyuwangi, yang sangat luar biasa seperti saat ini,” kata pria yang juga dipercaya menjadi Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pariwisata, Seni dan Budaya tersebut. (*)