TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi terkenal sebagai lumbung bawang merah di Jawa Timur, kini berhasil menyulap pertanian mereka menjadi sebuah kisah yang penuh cahaya, bukan hanya harapan petani, tetapi juga secara harfiah.
Inovasi terbaru dari kelompok tani setempat, yang dikenal sebagai Poktan Tani Joyo, berhasil mengubah hama menjadi pemandangan spektakuler di malam hari.
Mereka menyebutnya "Lautan Merah" – sebuah akronim dari "Lampu Meningkatkan Produksi Bawang Merah" yang juga istilah menggambarkan cahaya hijau gemerlapan yang memancar di tengah lahan bawang merah mereka
Bukan sembarang cahaya, melainkan light trap yang menjadi penangkal jitu untuk kupu-kupu putih, atau yang dikenal sebagai kaper atau grayak, yang selama ini menjadi musuh utama para petani.
Cerita ini dimulai pada tahun 2020, ketika kelompok tani Joyo Boyo merasakan tekanan serius dari serangan hama kaper. Awalnya, mereka merespon dengan penggunaan pestisida, tetapi selain mahal, ternyata pestisida juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan.
Maka, terlahirlah ide untuk memasang lampu LED berwarna hijau di tengah lahan bawang merah mereka. Lampu ini menjadi penangkal yang tidak hanya mempercantik malam, tetapi juga mampu memperindah hasil panen.
Teknologi light trap ini menjadi rahasia keberhasilan mereka, mengangkat produksi bawang merah dari 10 ton per hektar pada tahun 2022 menjadi luar biasa 13 ton per hektar pada tahun 2023.
Penggunaan light trap ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga membawa dampak positif lainnya.
“Lampu ini sebagai repellent yang dipercaya dapat menarik perhatian kupu-kupu (kaper) sehingga mereka tidak hinggap dan bertelur di daun bawang,” kata Ketua Poktan Tani Joyo, Hendro Kurniawan, Sabtu (18/11/2023).
Penggunaan pestisida berhasil dikurangi hingga 40 persen, membuktikan bahwa terang tidak hanya menangkal hama, tetapi juga mengusir kebutuhan akan bahan kimia berbahaya.
“Dengan menggunakan lampu, ternyata bukan hanya produksinya yang meningkat, tapi penggunaan bahan kimianya juga berkurang sehingga lebih ramah lingkungan,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi lahan bawang merah pokta Tani Joyo di sela kegiatan Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa) di Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo.
Saat ini, lautan merah telah meluas, mencakup total 50 hektar lahan bawang merah di seluruh Banyuwangi. Pemkab sendiri ikut berkontribusi dalam mewujudkan keberhasilan ini dengan memberikan berbagai bantuan seperti mulsa, NPK, dan pupuk organik kepada kelompok tani.
Sebuah kisah petualangan malam yang kini menjadi cahaya harapan bagi petani Banyuwangi, membuktikan bahwa terang bukan hanya untuk mengusir kegelapan, tetapi juga untuk menerangi masa depan pertanian.(*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |