TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Ribuan guru yang tergabung dalam keluarga besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banyuwangi bersama masyarakat umum tumplek blek merayakan Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 PGRI yang digawangi oleh Ketua PGRI Banyuwangi, Sudarman, S.Pd., M.Si., di RTH Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, pada Minggu (23/11/2025).
Ya, pagi itu, iringan musik senam sudah terdengar sejak mentari belum tinggi. Ribuan peserta memadati area terbuka dengan pakaian olahraga lengkap dan bersepatu, siap bergerak mengikuti setiap irama yang dipandu instruktur di atas panggung.
Ketua PGRI Banyuwangi, Sudarman, S.Pd., M.Si., saat sambutan. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Usai tubuh terasa lebih bugar, para peserta dilepas menempuh rute jalan sehat sejauh kurang lebih 3,7 kilometer. Deretan guru dari berbagai kecamatan terlihat menyatu dalam iring-iringan panjang, sebagian sibuk mengabadikan momen, sementara lainnya menikmati udara pagi kota Genteng sambil bercengkerama santai.
Momentum ini terasa semakin istimewa berkat kehadiran Musyidul Aam Nurul Wathon Al-Hambalangi sekaligus Pengasuh Ponpes Mansyaul Huda Tegaldlimo, KH. Suyuti Thoha, yang turut memberikan nuansa teduh dan penuh doa bagi kemajuan pendidikan Banyuwangi.
Hadir pula Ketua Rumah Kebangsaan Banyuwangi, Hakim Said, S.H., bersama tokoh intelektual sekaligus pengamat kebijakan publik, Andah Wibisono, APSH., M.Hum.
Ribuan guru dan masyarakat Banyuwangi tumplek blek senam bersama merayakan Hari Guru Nasional. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Kehadiran para tokoh lintas bidang ini menjadikan perayaan tersebut terasa semakin lengkap, menghadirkan kolaborasi antara dunia pendidikan, keagamaan, dan pemikiran kebangsaan yang menyatu dalam satu momentum kebersamaan.
Ketua PGRI Banyuwangi, Sudarman, S.Pd., M.Si., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang berkumpul, melainkan momentum untuk mempererat solidaritas para guru sekaligus menghidupkan kembali semangat pengabdian di dunia pendidikan.
“Momentum HUT PGRI ini kami rangkai juga sebagai bentuk penghormatan bagi perjuangan pendidik dan bangsa karena di bulan November ini ada peringatan besar yakni Hari Guru Nasional, HUT PGRI, dan juga hari pahlawan nasional,” kata Sudarman, Minggu (23/11/2025).
Dalam momentum tersebut, Sudarman menyoroti isu krusial yang sedang melanda dunia pendidikan, yaitu degradasi moral di kalangan peserta didik. Terselenggaranya jalan sehat sebagai upaya menyatukan guru dan masyarakat, dinilai dapat memperkuat sinergi dalam membangun kembali karakter generasi muda.
“Kecerdasan intelektual anak-anak saat ini tidak diragukan. Namun karakter perlu diperkuat. Maka harapan kita dengan kita bersatu, dengan kita menyatu ini dengan masyarakat, akhirnya pendidikan karakter bisa semakin terwujud,” ungkapnya.
Di sisi lain, Eyang Kakung, sapaan kondang Sudarman, menyebut bahwa PGRI Banyuwangi juga terus terlibat dalam program pencegahan dan pemberantasan narkoba sebagai bentuk komitmen menjaga masa depan generasi muda Bumi Blambangan.
“Upaya ini menjadi bagian dari tanggung jawab moral PGRI untuk memastikan peserta didik tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga terlindungi dari ancaman yang dapat merusak masa depan mereka,” tuturnya.
Dengan rangkaian kegiatan yang penuh energi dan kebersamaan itu, peringatan Hari Guru Nasional di Banyuwangi tidak hanya menjadi ajang merayakan profesi mulia, tetapi juga penegasan bahwa guru tetap berada di garda terdepan dalam membangun karakter bangsa dan menjaga masa depan generasi penerus. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Sudarman Pimpin Ribuan Guru di Banyuwangi Rayakan Hari Guru Nasional
| Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
| Editor | : Deasy Mayasari |