TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dari ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi kembali menegaskan diri sebagai daerah yang kaya toleransi dan kerukunan. Sabtu malam (22/11/2025), Gesibu Blambangan menjelma menjadi panggung megah tempat beragam identitas budaya menyatu dalam kemeriahan Festival Kebangsaan 2025.
Gelaran yang diinisiasi Pemkab Banyuwangi melalui Bakesbangpol Banyuwangi ini mengusung tema ‘Bangga Berbeda, Bersatu Berkarya dengan Kreativitas dan Budaya Menuju Indonesia Maju’. Tema itu seolah hidup dalam setiap sudut acara yang penuh warna, penuh suara, dan penuh cerita tentang kebersamaan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Banyuwangi, Ir. H. Mujiono, M.Si menegaskan bahwa Festival Kebangsaan bukan sekadar agenda seni budaya, melainkan ruang untuk meneguhkan kembali komitmen bersama menjaga persatuan di Bumi Blambangan.
Barongsai meriahkan Festival Kebangsaan 2025. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia).
“Festival Kebangsaan bukan sebuah kegiatan rutin semata, tapi wadah untuk saling menyapa, menguatkan jati diri sebagai bangsa besar yang rukun dalam keberagaman,” ujarnya.
Pernyataan tersebut disambut hangat para tamu undangan, mulai dari perwakilan Forkopimda, Bakesbangpol Jawa Timur, DHC BPK 45, Pepabri, LVRI Banyuwangi, MUI, FKDM, FKUB, hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat lintas keyakinan. Kehadiran mereka mencerminkan esensi festival bahwa keragaman tak hanya dibicarakan, tapi dihadirkan dan dirayakan bersama.
Orang nomor dua di Bumi Blambangan ini berharap Festival Kebangsaan 2025 dapat menjadi energi positif bagi masyarakat Banyuwangi terus melangkah bersama menjaga kebersamaan, persatuan dan persatuan.
Ragam Budaya Menyatu di Satu Panggung
Kemeriahan Festival Kebangsaan semakin terasa dengan berbagai pertunjukan budaya. Penampilan band para pelajar tingkat SMP/MTS menjadi pembuka yang menghidupkan suasana.
Sorak penonton semakin riuh ketika Barongsai Tionghoa, Tanduk Majeng dari Madura, serta tarian Jawa dan Mandar tampil bergantian. Puncaknya, sendratari Kembang Sak Ronce menutup rangkaian pentas dengan elegan, menghadirkan pesan harmoni dalam balutan seni tradisi.
Kepala Bakesbangpol Banyuwangi, Drs. R. Agus Mulyono, M.Si, menyampaikan bahwa festival ini merupakan bentuk nyata keberagaman yang hidup di Banyuwangi. Dia berharap anak muda Banyuwangi semakin memahami bahwa perbedaan bukan hal yang dipertentangkan, melainkan jembatan untuk mempererat persaudaraan.
“Festival kebangsaan bukan hanya acara seni. Ini bagian dari misi pemerintah untuk menanamkan moderasi beragama, karakter kebangsaan, dan kecintaan terhadap NKRI,” kata Agus.
Wakil Bupati Banyuwangi, Ir. H. Mujiono, MSi, menyerahkan penghargaan juara 1 Lomba Vidio Kebangsaan. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia).
Apresiasi dari Publik dan Tokoh Pembauran
Wakil Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Aguk Wahyu Nuryadi atau Bung Aguk, memberikan apresiasi besar terhadap penyelenggaraan festival.
“Pesan moralnya tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Banyuwangi adalah miniatur Indonesia di Bumi Blambangan,” ujarnya.
Apresiasi juga datang dari para penonton, di antaranya Hanisa dan Findy. Menurut mereka, festival ini membuka wawasan bahwa Banyuwangi dihuni oleh berbagai suku, etnis, agama, dan ras yang hidup rukun.
“Kita jadi semakin paham bahwa toleransi dalam keberagaman itu indah. Anak muda juga diajak untuk bergotong royong menjaga persatuan Banyuwangi dan Indonesia,” kata mereka.
Dampak positif festival juga dirasakan pelaku UMKM asal Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Ainul Yaqin, yang menjual aneka minuman kekinian seperti matcha, cappucino, es kopi susu, hingga minuman menyegarkan squas.
“Alhamdulillah, dagangan laris. Semoga Pemkab terus mengadakan kegiatan seperti ini karena sangat membantu peningkatan pendapatan UMKM,” ungkapnya.
Pengumuman Pemenang Lomba
Pada kesempatan tersebut, Bakesbangpol turut mengumumkan pemenang Lomba Band Kebangsaan dan Lomba Video Kebangsaan:
Pemenang Lomba Band Kebangsaan:
* Juara 1: Braja Band – SDN 4 Penganjuran
* Juara 2: Alethiart – SMPK Alethia Genteng
* Juara 3: Spensababand – SMPN 1 Banyuwangi
* Harapan 1: Spensa Glory – SMPN 1 Genteng
* Harapan 2: D’elaeis – SMPN 2 Banyuwangi
Lomba Video Kebangsaan:
* Juara 1: SMAN 1 Genteng
* Juara 2: SMKS Manbaul Ulum Muncar
* Juara 3: SMAN 1 Glagah
* Harapan 1: SMAN 1 Giri
* Harapan 2: SMKS Cordova
Di bawah langit Banyuwangi yang cerah, festival ini ditutup dengan suasana hangat seolah menjadi penegasan bahwa keberagaman yang dirayakan bersama mampu menghadirkan harmoni yang tak lekang waktu. (*)
| Pewarta | : Fazar Dimas Priyatna |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |