TIMES BANYUWANGI, PACITAN – Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kabupaten Pacitan (Perumdam Pacitan) mencatat pendapatan fantastis pada tahun 2024, mencapai Rp18 miliar dengan laba Rp600 juta.
Namun, dari jumlah tersebut, kontribusi yang disetorkan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya sebesar Rp60 juta. Jika dilihat tampak selisih yang mencolok.
Direktur Perumdam Pacitan, Agus Suseno, mengungkapkan bahwa meskipun pendapatan besar, hampir seluruhnya terserap untuk biaya operasional yang mencapai lebih dari Rp17 miliar.
“Memang di tahun 2024 pendapatan Rp18 miliar, tetapi Rp17 miliar lebih digunakan untuk operasional dan perawatan. Sementara laba yang tersisa Rp600 juta,” ujar Agus. Jumat (7/3/2025).
Dari total laba tersebut, 10 persen atau sekitar Rp60 juta disetorkan sebagai PAD. Agus menjelaskan bahwa biaya terbesar yang harus ditanggung perusahaan adalah pembayaran listrik dan perawatan infrastruktur.
“Paling banyak ya membayar listrik. Selain itu untuk operasional lainnya yang memang cukup besar,” tambahnya.
Ia pun menampik jika ada isu kebocoran pendapatan karena Agus menegaskan di perusahaan yang dia pimpin sudah melalui sistem.
"Tidak ada kebocoran pendapatan, kalau di sini semuanya sudah melalui sistem jadi tidak ada. Memang pendapatan besar itu banyak untuk operasional," ucapnya.
Apalagi Perumdam Pacitan, menurut Agus, tidak mendapatkan hibah dari Pemkab. Pacitan. Semuanya mengelola anggaran perusahaan sendiri.
"Kami kan tidak mendapatkan suntikan dana dari Pemkab. Semuanya kami mencari sendiri, mengelola sendiri," ucapnya.
DPRD Pacitan Akan Bahas Kinerja Perumdam
Ketua DPRD Pacitan, Arif Setia Budi, menyatakan bahwa sejak dirinya menjabat sebagai pimpinan DPRD selama empat bulan terakhir, pihaknya belum sempat membahas perkembangan Perumdam, apakah mengalami kemajuan atau justru sebaliknya.
“Kami memang belum membahas lebih lanjut terkait Perumdam, bagaimana perkembangannya, apakah maju atau ada kendala tertentu,” kata Arif.
Namun, melihat pentingnya Perumdam sebagai unit usaha milik daerah yang seharusnya dapat menjadi penyumbang PAD yang lebih besar, DPRD berencana untuk mengagendakan rapat bersama pihak Perumdam.
“Perumdam ini merupakan unit usaha milik daerah dan berperan dalam menyumbang PAD Pacitan. Oleh karena itu, kami akan menjadwalkan rapat bersama untuk membahas kinerjanya ke depan,” tegasnya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pendapatan Rp18 Miliar di 2024, Kok Bisa Perumdam Pacitan Cuma Sumbang Rp60 Juta ke PAD
Pewarta | : Rojihan |
Editor | : Ronny Wicaksono |