TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dalam rangka memperingati International Women’s Day, Ikatan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (IG PAUD) Muslimat NU Banyuwangi yang dinaungi Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama (YPMNU) menebar benih kepedulian lingkungan dan ambil bagian dari pergerakan perempuan internasional.
Sama dengan tajuknya, ‘Ikut menjadi bagian dari pergerakan perempuan internasional sebagai penjaga lingkungan-ketahanan pangan dan air’, kegiatan yang diinisiasi oleh tenaga pendidik dari Muslimat NU ini, merangkai sebuat event dengan berjuta manfaat bagi seluruh umat.
Foto bersama setelah selesai kegiatan. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
Mulai dari event edukasi di lingkungan sekitar, dengan melakukan penanaman kelor, sayuran dan Tanaman Obat (Toga) di seluruh Banyuwangi secara serentak, hingga menabur benih ikan serta membersihkan sumber mata air. Tentu saja itu merupakan pengaplikasian dari ketahanan pangan mandiri.
Sedangkan, event kepedulian lingkungan diwujudkan dengan konservasi tanaman Mangrove dan Beach Clean Up yang dilaksanakan di Pantai Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo pada, Sabtu (8/3/2025).
“Jadi kita memulai proses menjaga dan melestarikan lingkungan, sebagai bagian penting dari menjaga Sustainable warisan bumi, termasuk ketahanan pangan,” kata Ketua YPMNU Banyuwangi, Emi Hidayati Sabtu (8/3/2025).
Tentu saja apa yang dilakukan oleh para guru muslimat NU Banyuwangi itu, patut diacungi jempol. Mereka menjadi pioneer dan jadi penggerak bagi perempuan terlebih sebagai seorang pengajar mereka mencontohkan hal yang baik bagi generasi muda.
“Kegiatan peringatan hari perempuan ini juga, inisiasi sekaligus niat baik dari tenaga pendidik di Banyuwangi sebagai ujung tombak pendidikan yang harus menggerakkan dan menjadi contoh baik,” ujar Emi.
Emi berharap, dari kegiatan yang dilakukan IG PAUD Muslimat NU dibawah naungan YPMNU itu, bisa menjadi respon positif, serta bisa menjadi sebuah kebiasaan baik, sehingga sebagai tenaga pendidik mereka dapat jadi penggerak di lingkunganya, terutama dalam membangun lingkungan sehat serta karakter anak-anak sejak dini.
“Kita akan terus mendorong dan paksakan, kegiatan positif seperti penanaman Mangrove, bersih pantai dan serangkain even lainya pada hari perempuan sedunia ini bisa terus berlanjut,” harapnya.
Sementara itu, Ketua IG PAUD Muslimat NU Banyuwangi, Widayani juga mempertegas, dalam memperingati hari perempuan sedunia, pihaknya sebagai seorang perempuan juga ambil bagian, dalam menjadi penggerak bagi kelestarian lingkungan serta ketahanan pangan.
Bagi Widayani, penanaman pohon bakau ini tak hanya melestarikan lingkungan dengan tujuan menjaga ekosistem laut termasuk mencegah abrasi, tapi juga bagian dari sedekah oksigen.
“Semoga apa yang telah kita tanam bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” tuturnya.
Tampak dalam pagi yang cerah itu, para tenaga pengajar dari muslimat NU dengan anggun menggunakan baju putih dengan kerudung hijaunya menanam mangrove sebanyak 50 bibit berlatarkan pantai. Banyak dari mereka menikmati kegiatan ini walau diselimuti panas matahari. (*)
Pewarta | : Anggara Cahya |
Editor | : Faizal R Arief |