TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Adanya temuan produk makanan berformalin di Pasar Takjil ‘Ngerandu Buko’ Banyuwangi, memicu reaksi panitia penyelenggara. Sebagai komitmen melindungi konsumen, panitia menyatakan 'perang' melawan penggunaan bahan pengawet berbahaya tersebut.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi melakukan pemeriksaan makanan pada Sabtu (1/3/2025). Hasil uji lab menunjukkan hasil, 2 dari 14 sampel makanan yang diperiksa di pasar takjil Pantai Marina Boom mengandung bahan pengawet formalin.
Menindaklanjuti temuan itu, panitia pasar takjil Ramadhan di Pantai Marina Boom itu menyatakan ‘perang’ melawan formalin. Hal tersebut diwujudkan dengan menarik semua produk berbahan teri yang terindikasi positif mengandung formalin dan diganti dengan produk lain yang lebih terjamin komposisinya.
“Produk berbahan teri memang riskan menggunakan formalin. Sebab pedagang membeli bahan baku dari pasar dan tidak tahu jika ada kandungan pengawet yang digunakan,” kata Ketua PKL Pasar Takjil Pantai Marina Boom, Hilman Syah Anwar, Selasa (4/3/2025).
Selain menarik produk yang positif formalin, Hilman juga berupaya untuk memperketat standar operasional prosedur (SOP) bagi para pedagang. Langkah edukasi juga digalakkan pasca adanya temuan tersebut kepada 184 pedagang yang tergabung di sentra kulinernya.
“Sepekan ke depan, saya akan mengevaluasi dan mengedukasi berbagai hal kepada para pedagang, mulai dari bahan makanan, pengurangan pemakaian kantong plastik, hingga menata jarak tenda antar pedagang agar tampak lebih rapi,” ujarnya.
Serangkaian usaha itu, masih kata Hilman, dilakukan sebagai komitmen panitia dalam memastikan bahwa pasar takjil yang pertama kali diadakan di lokasi tersebut aman, higienis serta memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Bukan formalin, pencegahan penggunaan bahan berbahaya lain seperti pengenyal boraks, pewarna buatan yaitu rhodamin B dan methanil yellow juga akan ditegaskan untuk memastikan keamanan produk yang dikonsumsi masyarakat.
“Sebetulnya saat teknikal meeting sudah kita beritahukan, dan saat ini hal tersebut ditekankan ke para pedagang,” cetus Hilman.
Dirinya juga mengungkap, pedagang yang kedapatan menjual produk tersebut telah mengklarifikasi dan memastikan hal serupa tak terjadi di waktu mendatang.
“Pedagang juga kaget dan merasa bersalah. Tapi kita edukasi untuk lebih berhati-hati memilih bahan makanan yang aman,” ucapnya.
Dari pihak Dinkes juga akan terus melakukan pemeriksaan makanan secara bergilir ke sejumlah pasar takjil di Banyuwangi. Agar masyarakat bisa tenang menikmati kudapan menarik, sehat, higienis dan terbebas dari zat berbahaya. (*)
Pewarta | : Anggara Cahya |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |