TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Sebagai surganya pariwisata, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur telah menyihir ratusan ribu orang mengunjungi destinasi wisata di Bumi Blambangan, selama masa libur Lebaran 2024.
Menilik catatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, sebanyak 126.414 wisatawan mengunjungi tempat wisata selama sepuluh hari libur, terhitung mulai dari 7 April hingga 16 April 2024.
“Gelombang wisatawan paling tinggi terjadi pada tanggal 13 April 2024 yang tercatat lebih dari 5.000 wisatawan,” ucap Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Banyuwangi, Ainur Rofiq, Kamis (18/4/2024).
Tentu saja, destinasi wisata alam terlebih pantai masih menjadi primadona bagi sebagian besar wisatawan yang berkunjung. Pantai Boom Marina mendapat kunjungan sebanyak 37.878 wisatawan, Pantai Pulau Merah dikunjungi 15.491 wisatawan, Grand Watudodol dikunjungi 8.771 wisatawan, dan Pantai Cacalan dengan 5.735 pengunjung.
Adapun destinasi wisata alam lain yang juga kebanjiran wisatawan antara lain Djawatan dengan 10.223 kunjungan, wisata air Jopuro 8.031 kunjungan, pemandian Taman Suruh 5.673 pengunjung, kemudian Sendang Seruni sebanyak 3.726 kunjungan.
Salah satu pantai di Banyuwangi juga tampak ramai saat libur. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)
“Lonjakan jumlah pengunjung yang signifikan itu berdampak cukup besar pada hampir semua layanan jasa pariwisata di Banyuwangi,” tutur Rofiq.
Karena lonjakan wisatawan selama libur lebaran tersebut, beberapa laporan dari beberapa hotel di Banyuwangi menunjukkan tingkat hunian hampir 100 persen selama libur lebaran ini. Bahkan kenaikan omzet juga terjadi pada berbagai restoran dan pusat oleh-oleh khas Banyuwangi.
“Sebagai contoh Hotel Ketapang Indah tingkat okupansi mencapai 92 persen, Hotel Aston 91 persen dan Hotel Grand Harvest mencapai 90 persen,” terang Rofiq.
Sementara itu, Public Relation Toko Oleh-oleh Pakdhe Osing, Ahmad Jasari, menyampaikan tingkat belanja konsumen naik hingga 90% dibanding hari-hari biasa. Produk oleh-oleh yang paling banyak laku terjual untuk kuliner seperti Kue Bagiak, sale pisang hingga kopi yang merupakan jajanan khas Banyuwangi. Kaos dan batik Banyuwangi juga tak luput dari serbuan wisatawan.
“Oleh-oleh dan souvenir merupakan faktor penting dalam pariwisata karena dapat menjadi media promosi yang ampuh,” katanya.
"Ini semua berkah bagi pelaku wisata yang memang secara konsisten terus melakukan pelayanan terbaik bagi wisatawan, dan tren libur lebaran dimanfaatkan untuk belanja oleh-oleh,” imbuh Jasari.
Momen lebaran seperti ini terdapat banyak tradisi yang dapat disaksikan bahkan diikuti oleh wisatawan. Jadi, tak hanya wisata alam dan kuliner saja, wisatawan yang berkunjung di momen lebaran mendapat pengalaman bisa menikmati wisata budaya yang berkesan seperti Barong Ider Bumi dan Seblang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Destinasi Wisata Banyuwangi Pikat Ratusan Ribu Pengunjung Saat Libur Lebaran
Pewarta | : Anggara Cahya Kharisma |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |