https://banyuwangi.times.co.id/
Kopi TIMES

Menjadi Pemilih yang Cerdas

Senin, 12 Februari 2024 - 00:03
Menjadi Pemilih yang Cerdas Cintia Budi Rahayu, Mahasiswa Universitas Kh. Mukhtar Syafa’at Blokagung, Banyuwangi

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pemilihan Umum merupakan sarana demokrasi guna mewujudkan sistem pemerintahan negara yang berkedaulatan rakyat. Pemerintah negara yang dibentuk melalui Pemilihan Umum itu adalah yang berasal dari rakyat, dijalankan sesuai dengan kehendak rakyat dan diabdikan untuk kesejahteraan rakyat. 

Pemilihan Umum yang demokratis merupakan sarana untuk menegakkan kedaulatan rakyat dan untuk mencapai tujuan negara. Oleh karena itu Pemilihan Umum tidak boleh menyebabkan rusaknya sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Peran pemilu tidak hanya orang dewasa atau orang tua saja, akan tetapi para pemuda atau biasa disebut pemilu pemuda dan pemilu pemula juga bisa mensukseskan pemilu.

Melalui Pemilu, para pemimpin terpilih juga diharapkan bisa menyesuaikan rencana-rencana pembangunan yang akan dibuat agar disesuaikan dengan rencana pembangunan yang telah dibuat sebelumnya oleh pemimpin terdahulu. Pemilu merupakan sarana bagi masyarakat untuk ikut menentukan figur dan arah kepemimpinan negara atau daerah dalam periode tertentu. Ketika demokrasi mendapat perhatian yang luas dari masyarakat dunia, penyelenggaraan pemilu yang demokratis menjadi syarat penting dalam pembentukan kepemimpinan sebuah negara.

Pada dasarnya Pemilu yang diselenggarakan di Indonesia memiliki dasar hukum yang kuat. Hal tersebut karena sudah tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 22 E ayat 1 yang menyatakan bahwa Pemilu dilaksanakan secara umum berdasarkan pada asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali. 

Hal itu bukan sekedar legal formal semata, tetapi harus diimplementasikan dan diwujudkan karena Pemilu dikatakan sebagai perwujudan kedaulatan rakyat sebagai salah satu prinsip demokrasi yaitu pemerintahan yang bersumber dari, oleh, dan untuk rakyat. Oleh sebab itu, rakyat memiliki peranan penting yang diharapkan ikut mengontrol pemerintahnya dan masyarakat berhak untuk memilih pemimpinnya.

Namun dalam kontestasi pemilu yang diadakan di Indonesia masih berpotensi diwarnai dengan adanya kampanye hitam dan penyebaran hoax. Menurut KBBI, kampanye hitam adalah kampanye dengan cara menjelek-jelekkan lawan politik. Black campaign dapat pula diartikan sebagai kampanye yang bersifat kepada penghinaan, menyebarkan berita bohong, fitnah, atau ditujukan untuk menjatuhkan kandidat tertentu. 

Tidak berhenti pada black campaign yang akan muncul saat pesta demokrasi diadakan, adanya money politik pun ikut andil dalam penyelengaraan kampanye yang dilakukan oleh calon kandidat. Money politik merupakan politik uang atau politik perut adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. 

Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Oleh karena itu, pemilih harus pintar dan cermat terlebih jika melihat atau membaca informasi yang tersebar di sosial media serta harus selalu memastikan informasi yang didapatkan benar- benar bersumber dari Lembaga yang kredibel.

Pada pemilu 2024 untuk kali pertama di Indonesia, para pemilih akan didominasi kelompok milenial dan Gen Z. Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), setidaknya 33,60 persen pemilih masuk kategori milenial, sedangkan Generasi Z ada sekitar 22,85 persen dari total DPT. Itu artinya, gabungan kedua generasi tersebut mempunyai peran penting dalam pelaksanaan pemilu mendatang. Generasi tersebut lebih dikenal melek teknologi informasi, juga memiliki pandangan yang inovatif terkait berbagai isu, termasuk tentang lingkungan dan perubahan iklim. 

Negara demokrasi seperti Indonesia menganggap para pemuda memiliki peran utama. Hal itu bisa dilihat sejak awal kemerdekaan hingga reformasi selalu ada peran pemuda di dalamnya. Sehingga bisa dikatakan pemuda dalam hal ini adalah penyambung lidah antara elit dan masyarakat. Apa yang menjadi pemikiran pemuda itu bisa diyakini dan dipercayai oleh masyarakat, sehingga peran pemuda sangat penting. Tidak hanya sebagai pemilih, juga ikut serta sebagai penyelenggaran, karena dari peran yang kecil bisa memberikan manfaat yang besar.

Maka, penting bagi generasi muda untuk melek politik dan tidak sekadar secara teoritis. Sebagai kelompok yang mendominasi jumlah pemilih dalam Pemilu 2024, sebenarnya merekalah yang akan menentukan arah bangsa ke depan dengan segala dinamikanya. Para pemuda diharapkan dapat terbebas atau keluar dari zona nyamannya dan ikut berperan menyuarakan haknya sebagai warga negara karena melalui suara yang mereka berikan akan berdampak besar bagi kelangsungan Bangsa Indonesia.

Demi mewujudkan pemilih yang cerdas perlu dilakukan sosialisasi agar para generasi muda khususnya pemilih pemula dapat menjadi pemilih cerdas dan cermat  yang dapat benar-benar tahu bagaimana karakter pemimpin, visi misi, dan lain sebagainya dari calon yang akan mereka pilih nantinya. Sedangkan pendekatan yang dapat dilakukan pada tingkat sekolah yang paling penting adalah melalui kurikulum pembelajaran yang harus lebih diarahkan pada pendidikan politik atau pendidikan pemilih pemula agar jangan sampai anak-anak nantinya acuh terhadap pelaksanaan politik bangsa ini. Selain itu juga, agar mengetahui esensi Pemilu yang sebenarnya karena mereka juga punya hak di dalam pelaksanaanya. 

Cintia Budi Rahayu, Mahasiswa Universitas Kh. Mukhtar Syafa’at Blokagung, Banyuwangi. 

***

*) Oleh : Cintia Budi Rahayu, Mahasiswa Universitas Kh. Mukhtar Syafa’at Blokagung, Banyuwangi. 

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.