TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Meski memiliki keterbatasan fisik, Imam Pribadi (46) tetap berjuang untuk mendapatkan kesempatan kerja yang layak di Banyuwangi Job Fair 2024. Sosok penyandang disabilitas ini telah mencuri perhatian banyak pihak dengan semangat dan tekadnya yang luar biasa.

Imam, yang memiliki keahlian di bidang komputer, hadir sebagai salah satu peserta aktif dalam job fair tahun ini. Dengan harapan besar, ia melamar berbagai posisi yang sesuai dengan keahliannya, berharap bisa mendapatkan pekerjaan tetap yang dapat memberikan stabilitas dan kesempatan untuk berkembang.

Namun, perjalanan Imam mencari pekerjaan tidaklah mudah. "Sedikit susah mencari pekerjaan yang pas. Alasannya selain fisik saya yang tidak mendukung juga terkendala di umur yang sudah hampir 50 tahun," kata Imam, Rabu, (04/09/2024).

Imam berharap partisipasinya dalam job fair ini akan menjadi langkah awal menuju pencapaian karir yang lebih baik. Ia menunjukkan bahwa dengan semangat yang terus berkobar, determinasi dan kemampuan adalah kunci utama dalam mencapai kesuksesan, apapun tantangannya.

Dengan pekerjaan yang lebih layak, Imam berharap bisa menambah penghasilan yang sebelumnya ia dapatkan dari usaha fotocopy miliknya. Pendapatan ini sangat penting untuk biaya pendidikan dua putranya yang masih duduk di bangku SMP dan SMK.

“Kesibukan sehari-hari menjadi wiraswasta dengan membuka usaha fotocopy, sejak adanya krisis moneter dunia usaha terasa tidak enak,” ungkap Imam, yang juga seorang bapak dua anak.

Pemkab Banyuwangi: Mendorong Pasar Kerja Inklusif

Kepala Bidang (Kabid) Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Perindustrian (Disnakertrans Perin) Banyuwangi, Sujiati Andriani, menjelaskan bahwa tema Banyuwangi Job Fair 2024adalah "Mendorong Pasar Kerja Inklusif". Pemilihan tema ini bertujuan untuk membuka kesempatan dan merangkul penyandang disabilitas agar bisa berkontribusi di dunia industri.

“Tahun ini kita mengangkat tema dengan konsep membuka kesempatan dan merangkul penyandang disabilitas biar bisa berkontribusi di industri,” ujar Sujiati.

Sujiati menambahkan bahwa Pemkab Banyuwangi terus mendorong perusahaan untuk memperhatikan penyandang disabilitas. Menurut undang-undang ketenagakerjaan, perusahaan swasta diwajibkan untuk merekrut penyandang disabilitas minimal satu persen dari jumlah tenaga kerja.

"Jadi kalau ada pengusaha swasta yang jumlah pekerjanya misalnya 500, minimal ada 5 pekerja disabilitas yang direkrut," imbuhnya.

Aturan mengenai pekerjaan bagi penyandang disabilitas ini tertuang dalam Undang-undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, khususnya pada bagian keempat yang mengatur tentang Pekerjaan, Kewirausahaan, dan Koperasi.

Banyuwangi Job Fair 2024 kali ini diikuti oleh 61 perusahaan yang menyediakan 1.900 lowongan kerja dari berbagai sektor. Acara ini digelar selama dua hari, Rabu hingga Kamis (4-5 September 2024), di Ballroom Havana, Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi.

Job fair yang masih berlangsung hingga 5 September 2024 ini diharapkan terus memberikan manfaat bagi semua peserta, terutama penyandang disabilitas, yang mencari peluang baru dan pengalaman berharga dalam dunia kerja.

Dengan adanya dukungan dari Pemkab Banyuwangi dan semangat para peserta seperti Imam Pribadi, **Banyuwangi Job Fair 2024** menjadi bukti nyata bahwa pasar kerja yang inklusif adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan.(*)