TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Nelayan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, saat ini menikmati hasil tangkapan ikan yang melimpah berkat musim kemarau panjang yang berlangsung sejak beberapa bulan lalu.
Sejak bulan Agustus 2023, hasil tangkapan ikan nelayan di wilayah Kecamatan Muncar, Banyuwangi, mengalami peningkatan yang signifikan. Seiring dengan stok ikan yang melimpah, harga ikan saat ini turun sekitar Rp4.000, dari yang sebelumnya Rp17.000 per kilogram menjadi Rp13.000 per kilogram.
"Harga ikan sekarang turun, karena pasokan ikan nelayan cukup melimpah, jadinya ikan asin yang saya buat juga merosot harganya," kata salah satu produsen ikan asin, Sutiah, dari Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jumat (20/10/2023).
Ia juga menyebutkan bahwa harga ikan asin kering yang ia produksi sekarang dijual dengan harga Rp22.000 per kilogram, turun dari harga normal Rp26.000 per kilogram.
Sutiah menjelaskan bahwa saat hasil tangkapan nelayan sedikit atau pada musim paceklik ikan, harga ikan asin kering produksinya bisa mencapai Rp30.000 per kilogram.
Jenis Ikan Layang yang dibuat untuk olahan ikan asin kering. (FOTO : Anggara Cahya /TIMES Indonesia)
Namun, dia optimistis bahwa saat stok ikan menipis dan harga naik lagi, yang biasanya terjadi selama bulan Desember hingga Februari saat musim penghujan.
Karena pasokan ikan yang melimpah, Sutiah mengambil ikan sebanyak 5 kuintal per hari selama dua bulan terakhir, bahkan bisa mencapai 7 kuintal hingga 1 ton ikan saat pesanan meningkat. Ini memberi peluang produktif bagi Sutiah dan 8 orang saudaranya yang bekerja bersamanya.
Sutiah merasa bersyukur, meskipun harga ikan menurun, karena melimpahnya tangkapan ikan memberi mereka peluang untuk bekerja setiap hari dan mencukupi nafkah keluarganya. Sebaliknya, saat musim paceklik ikan, pasokan terbatas seringkali memaksa mereka untuk berhenti berproduksi.
Sutiah telah menggeluti bisnis produksi ikan rendaman garam ini selama 15 tahun. Ikan asin kering produksinya biasanya terbuat dari ikan Layang dan ikan Teri hasil tangkapan nelayan Muncar dari perairan sekitar hingga perairan Bali ketika stok ikan di wilayahnya menipis.
Produksinya biasanya dikirim ke berbagai daerah, mulai dari Banyuwangi hingga Bali dan Madura, dalam kemasan dus, dengan setiap dus berisi 10 kilogram ikan asin kering. Sutiah berharap kelimpahan ikan yang saat ini mereka nikmati akan berlanjut, memberikan keberlanjutan dalam usaha dan penghidupan mereka.(*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |