TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Berbicara tentang inovasi di Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, memang tiada habisnya. Terbaru, kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini mendapatkan piagam penghargaan tingkat provinsi.

Dalam piagam bernomor, 523/3602/120.1/2022 itu tertulis ‘Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi yang Telah Berperan Aktif Dalam Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan’.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa kepada Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Alief R. Kartiono, dalam acara Peringatan Hari Nusantara, di Pelabuhan Perikanan Mayangan, Probolinggo, Senin, (26/12/2022).

“Kami mengucapkan syukur bisa mendapatkan penghargaan tersebut. Memang selama ini Pemkab Banyuwangi dalam artian Bupati sangat peduli terhadap sektor kelautan dan perikanan,” kata Alief R, Kartiono pada TIMES Indonesia.

Alief mengatakan, dengan mendapatkan penghargaan, tentunya ini akan menjadi PR besar bagi Dinas Perikanan. Tidak hanya sekedar mempertahankan, tapi terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dalam sektor perikanan dan kelautan. 

“Nanti di tahun 2023 kami mempunyai strategi dan inovasi, supaya perikanan tangkap, budidaya dan kelompok pemberdayaan masyarakat bisa berjalan beriringan,” ujarnya.

Alief memaparkan beberapa program unggulan dari orang nomor satu di Bumi Blambangan.

“Bupati memberikan perlindungan dan pemberdayaan terhadap masyarakat nelayan, pembudidaya, pengelolaan dan pemasar dalam bentuk asuransi yang bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya.

Selain itu, Pemkab Banyuwangi membantu para nelayan melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam bentuk program Sertifikasi Hak Atas Tanah (Sehat) supaya mereka bisa mengakses permodalan.

Sedangkan disisi Pembudidaya, terdapat program Penebaran Ikan terkendali (Barkanli) dan restoking ikan di Perairan Umum Daratan (PUD) sungai untuk menambah stok ikan. 

“Kami juga membantu pembudidaya rakyat. Mulai dari benih ikan unggul, udang dan lobster. Baik oleh Pemda, Pemprov ataupun Pemerintah Pusat,” cetusnya.

Tidak berhenti disitu, Pemkab Banyuwangi juga melakukan pendampingan kepada istri-istri nelayan agar lebih bisa lebih berdaya. Dan mampu mengolah hasil ikan tangkapan suami untuk mendapatkan benefit lebih.

“Kami juga bekerjasama dengan salah satu star up perikanan yang berisikan anak muda yang bernama Aruna untuk meningkatkan kualitas produk,” urai Alief.

Dinas Perikanan Banyuwangi mendapatkan Advis khusus dari organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang didirikan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Untuk mendampingi ibu-ibu dilima titik. Yakni, Blimbingsari, Pancer, Tembokrejo dan Mandar ada dua titik.

Dimana, mereka lebih diberdayakan lagi dengan produk yang berkualitas, memiliki perizinan dan dibantu dalam memasarkan barangnya.

Menurut, Alief, berbagai macam program dari baik melalui pemberdayaan ataupun memberikan bantuan mungkin ha tersebut yang melatar belakangi Banyuwangi bisa mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jatim.

“Dari program-program itu, saya kira Pemkab Banyuwangi yang menyebabkan memperoleh penghargaan sektor perikanan dan kelautan dari Gubernur Jatim,” terangnya.

Alief, berharap, dengan potensi perikanan yang luar biasa ini, Banyuwangi bisa mensejahterakan masyarakat melalui sektor perikanan dan kelautan.

“Sektor perikanan masih banyak PR. Maka kami perlu komitmen bersama, kerja sama lintas sektor dan stakehorder perlu di kuatkan lagi kedepannya,” paparnya.

Sebagai informasi, pada kegiatan yang sama salah satu Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Banyuwangi yang bernama Raja Vanname juga mendapatkan penghargaan kinerja terbaik nomor 3 di Jawa Timur dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. (*)