TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dalam rangka membangkitkan semangat peternak sapi dan kambing di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa, untuk mencetak hewan yang berkualitas tinggi baik dari kesehatan dan bentuk fisiknya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) setempat menggelar ajang yang bertajuk ‘Banyuwangi Live Stock Contest 2023’ di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kedayunan, Kecamatan Kabat Banyuwangi.

Kegiatan yang digeber mulai tanggal 19 sampai 20 Juni 2023 ini, bertujuan memupuk gairah para peternak yang beberapa waktu lalu sempat terpuruk akibat terdampak pandemi Covid-19, serta penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK). Bahkan yang terbaru dunia peternakan dihebohkan oleh virus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang hewan sapi dan kerbau. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispertan Banyuwangi, Ilham Juanda melalui Kepala Bidang (Kabid) Budi Daya dan Usaha Peternakan, Abdurrazak mengatakan, ajang ini sebagai wadah para peternak untuk berlomba menampilkan hewan ternaknya yang bagus dan memiliki kualitas tinggi.

“Harapannya dengan adanya kontes ini bisa memacu peternak Banyuwangi untuk lebih meningkatkan kualitas hewan ternak yang lebih baik lagi. Selain itu, ini sebagai sarana pemerintah untuk melihat potensi ternak di Bumi Blambangan secara keseluruhan,” katanya, Senin, (19/6/2023).

Penilaian dan Pengukuran hewan ternak di ajang Banyuwangi Live Stock Contest 2023. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

Kontes yang digelar selama 2 hari ini diikuti kambing bejenis Peranakan Etawa (PE) dan Kambing Sopas. Sedangkan untuk perlombaan sapi dibagi menjadi enam kategori di antaranya yaitu, sapi induk hasil inseminasi buatan (IB), induk rambon, pedet jantan, calon kereman, kereman dan ekstrim yang ditargetkan dengan memiliki bobot di atas 1 ton.

Dokter Hewan pembantu penjurian di event Banyuwangi Live Stock Contest 2023, drh. Edi Widianto menuturkan, untuk sapi yang paling banyak mengikuti lomba ini adalah berjenis cross limosin simental.

“Di hari pertama kita fokus pada penilaian dan pengukuran, mulai dari panjang, tinggi, lingkar dada, berat dan pengecekan gigi yang digunakan untuk melihat usia sapi,” tuturnya.

Live Stock Contest 2023 yang diikuti oleh seluruh peternak sapi, domba dan kambing di 25 kecamatan se-Banyuwangi ini, bukan hanya sekedar lomba kualitas hewan saja. Melaikan juga ada parade ternak dan pameran hewan kesayangan yang nantinya para hewan tersebut akan didandani pernak-pernik menarik yang terbuat dari buah, sayur, dan hasil alam lainnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengaku kagum dengan para peternak yang ada di Bumi Blambangan. Dia berharap, kegiatan ini bukan hanya sekedar kontes melainkan ada nilai sisi edukasinya dan dapat memotivasi anak-anak di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa untuk bergelut di dunia peternakan.

“Semoga dari event akan lahir konsep-konsep baru yang mampu mengembangkan peternakan di Banyuwangi menjadi lebih baik dengan menggunakan teknologi dan ilmu-ilmu baru di dunia peternakan,” imbuhnya. (d)