https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Komisi IV DPRD Banyuwangi Minta Dinas PU Pengairan Evaluasi Perencanaan Pembangunan

Selasa, 26 Agustus 2025 - 13:15
Komisi IV DPRD Banyuwangi Minta Dinas PU Pengairan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Dr. Zaki Al Mubarok, M.Si, anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi. (Foto : Dokumentasi TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Jawa Timur, Dr. Zaki Al Mubarok, M.Si, minta Dinas PU Pengairan Banyuwangi, melakukan evaluasi menyeluruh terkait perencanaan pembangunan.

Permintaan itu dilontarkan menyusul adanya rumah warga cacat di Lingkungan Watu Ulo, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, yang terancam longsor lantaran sepadan sungai tidak tersentuh pembangunan.

“Permasalahan tersebut terjadi karena lemahnya perencanaan khususnya di bidang tata kelola pengairan (Dinas PU Pengairan Banyuwangi),” tandas Gus Zaki, sapaan akrabnya, Selasa (26/8/2025).

“Harusnya daerah-daerah yang memang rawan dan apalagi sudah dilaporkan kepada kelurahan, camat, dinas, tapi tidak kemudian mendapatkan penanganan, maka ini adalah suatu bentuk lemah atau amburadulnya sistem perencanaan,” tambahnya.

Politisi PKB tersebut menilai fenomena ini merupakan bukti bahwa program pembangunan yang selama ini dilakukan Dinas PU Pengairan Banyuwangi, belum sepenuhnya tepat sasaran.

Untuk itu, Komisi IV DPRD Banyuwangi, meminta kepada Dinas PU Pengairan, untuk mengevaluasi, seluruh perencanaan pembangunan khususnya di daerah aliran sungai yang beririsan langsung dengan kebutuhan masyarakat.

“Tentunya untuk menimbulkan rasa keamanan dan kenyamanan sekaligus menjadi stimulus kesejahteraan masyarakat,” ujar tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) yang juga berjuluk Gus Dewan ini.

Seperti diketahui, rumah seorang pria cacat kaki, Muji dan sang istri, Sariyati, berada di Lingkungan Watu Ulo, RT 02, RW 02, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah. Bagian belakang rumah berada disepadan atau tepian kali Rinjani.

Hampir setahun lalu, dapur dan kamar mandi mereka longsor ke dasar sungai yang curam. Kini, rumah mereka juga terancam ambrol lantaran semakin menyempitnya sepadan sungai imbas longsor sebelumnya. Kondisi tersebut sebenarnya telah dilaporkan kepada instansi terkait.

Bahkan, Ketua RT 02, Sulisno menyebut bahwa pihak kelurahan, Kecamatan Glagah dan Dinas PU Pengairan Banyuwangi, telah melakukan pengecekan ke lokasi. Namun entah mengapa, hingga kini sepadan kali Rinjani tetap tidak tersentuh pembangunan.

Padahal, jika sewaktu-waktu longsor terjadi, jelas membahayakan keselamatan Muji bersama sang istri, Sariyati. Termasuk sejumlah warga lain yang berdomisili disekitar.

Tanda tanya besar muncul. Hanya berjarak sekitar 50 meter, Dinas PU Pengairan Banyuwangi, justru menggelontorkan anggaran untuk pembangunan tanggul sungai saluran.

Seakan keselamatan warga sekitar sepadan kali Rinjani, Lingkungan Watu Ulo, dari ancaman longsor justru tidak mendapat empati.

“Harusnya mendapat perhatian khusus dari Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Agar segera ditindaklanjuti sebelum bencana itu betul-betul terjadi,” tegas Gus Zaki.

Anggota Fraksi PKB DPRD Banyuwangi ini juga meminta agar Dinas PU Pengairan melakukan mitigasi didaerah aliran sungai yang rawan bencana. Mengingat mendekati akhir tahun, Banyuwangi, sering dilanda banjir yang tentunya rawan memicu terjadinya longsor sepadan sungai. (*)

 

Pewarta : Fazar Dimas Priyatna

Editor :

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.