https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Beras Biofortifikasi Sunwangi Banyuwangi Bakal Jadi Menu Makan Bergizi Gratis

Rabu, 25 Juni 2025 - 20:17
Beras Biofortifikasi Sunwangi Banyuwangi Bakal Jadi Menu Makan Bergizi Gratis Produk beras biofortifikasi 'Sunwangi' yang telah diproduksi Bulog. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Setelah Banyuwangi meluncurkan ekosistem beras biofortifikasi Sun Rice of Java (Sunwangi) skala industri pertama di Indonesia, pada Rabu, (25/6/2025) di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Rabu (25/6/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) melirik produk tersebut untuk bisa dijadikan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Bukan tak mungkin beras biofortifikasi ‘Sunwangi’ jadi menu MBG. Dengan kandungan nutrisi yang telah ditingkatkan, beras tersebut sangat memenuhi standar gizi yang diperlukan oleh anak-anak sebagai upaya perbaikan gizi dan mencegah stunting.

Bakal dijadikannya beras biofortifikasi ‘Sunwangi’ sebagai menu MBG itu disampaikan langsung oleh Direktur Sistem Pemenuhan Gizi BGN, Dr. Nurjaeni, S.Si., MSR., dalam wawancara bersama media. Dirinya mengatakan, program MBG membutuhkan bahan baku yang memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.

Nurjaeni.jpgDirektur Sistem Pemenuhan Gizi BGN, Dr. Nurjaeni, S.Si., MSR. (FOTO: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

"Tentu solusinya adalah produk-produk seperti beras biofortifikasi ‘Sunwangi’ ini, yang mengandung zat gizi di atas produk-produk regular," kata Nurjaeni, Rabu (25/6/2025).

Seperti yang diketahui, beras biofortifikasi ‘Sunwangi’ merupakan beras bernutrisi tinggi hasil budidaya benih padi yang telah ditingkatkan kandungan gizinya. Mengandung aneka vitamin dan mineral, seperti Vitamin A, B1, B3, B12, termasuk B9 (asam folat) termasuk zat besi (Fe) dan zinc (Zn). Dua mikronutrien yang penting untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu. 

Nantinya, Nurjaeni mengatakan, penggunaan beras biofortifikasi ‘Sunwangi’ untuk program MBG bakal dilakukan secara bertahap, sambil menunggu hasil produksinya mencukupi untuk kebutuhan MBG.

Pasalnya, masih kata Nurjaeni, jumlah dapur MBG secara nasional sebanyak 32 ribu dapur. Sebanyak 120 di antaranya ada di Banyuwangi. Untuk menyuplai dapur-dapur itu dibutuhkan jumlah yang banyak.

“Di Banyuwangi, produksi beras biofortifikasi telah dimulai sejak 2024. Kini proses industrialisasi telah dimulai dimulai pada tahun ini, dan ditargetkan bisa mencapai 500 hektare tahun depan,” ucapnya.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jawa Timur, Langgeng Wisnu Adi Nugroho juga turut menyampaikan, pihaknya telah menyerap beras biofortifikasi sebanyak 5 ton pada 2024. Hingga kemudian beras tersebut kemudian dikemas dan diedarkan dengan merk ‘Sunwangi’

Dengan adanya industrialisasi beras biofortifikasi di Banyuwangi, ditambahkan Langgeng, serapan diperkirakan bakal meningkat tajam. Karena tergolong produk beras non reguler. Bulog menyerapnya dengan harga di atas batas bawah harga gabah yang ditetapkan pemerintah.

"Pengalaman kemarin, harga dari petani kami tembus di angka Rp6.700 per kilogram untuk gabah kering panen," ujarnya.

Setelah diproses dan dikemas, Bulog memasarkan produk tersebut dengan harga Rp14.000 per kilogram.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku bersyukur dengan adanya industrialisasi beras biofortifikasi ‘Sunwangi’ akan menjadi menu di MBG.

 "Selain mendukung program nasional, dengan ekosistem ini juga bisa meningkatkan perekonomian banyuwangi," ungkap Ipuk. (*)

 

Pewarta : Anggara Cahya

Editor : 

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.