TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Banyuwangi dikenal sebagai salah satu daerah penghasil durian terbaik di Indonesia. Bukan tanpa alasan, durian dari kawasan ini memiliki kualitas yang istimewa dengan dagingnya tebal, rasanya manis legit, dan aromanya menggoda. 

Namun, apa sebenarnya yang membuat durian dari Bumi Blambangan begitu berkualitas? Menurut ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Red Durio Agro Banyuwangi, Eko Mulyanto, ada lima faktor utama yang menjadi penentu keberhasilan budidaya durian di daerah ini.

“Banyuwangi, dengan letaknya yang dekat dengan pantai dan gunung api, menyediakan lingkungan yang kaya akan mineral. Hal ini menjadi faktor penting dalam kualitas buah durian yang dihasilkan,” kata Yayan sapaan akrabnya, Sabtu (25/1/2025).

Yayan mengungkapkan, durian tumbuh subur di daerah dengan uap garam dan belerang yang cukup di udara. Kombinasi geografis unik ini memberikan nutrisi alami yang dibutuhkan oleh tanaman berbau khas itu untuk tumbuh dengan optimal.

Meskipun lingkungan alam Banyuwangi mendukung, petani setempat tidak hanya mengandalkan hal itu. Mereka juga memastikan tanaman durian mendapatkan nutrisi tambahan. Di daerah yang tidak memiliki kondisi alami seperti ini, diperlukan nutrisi tambahan untuk menyeimbangkan kebutuhan tanaman agar panen tetap optimal.

“Pemupukan yang tepat menjadi kunci agar durian menghasilkan buah dengan kualitas tinggi,” ucap Yayan.

Dijelaskan Yayan, faktor lain yang memengaruhi keberhasilan budidaya durian adalah kualitas batang bawah yang digunakan. Batang bawah yang baik harus memiliki karakteristik yang lebih unggul daripada batang atas.

“Batang bawah berkontribusi sekitar 30 persen terhadap total produksi buah durian. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pemilihan bibit unggul untuk memastikan produktivitas tinggi,” jelasnya.

Faktor lingkungan seperti curah hujan, sinar matahari, dan arah angin juga memainkan peran penting. Meskipun tidak dapat sepenuhnya dikendalikan, kondisi ideal ini memberikan kotribusi signifikan terhadap hasil panen.

“Lingkungan memberikan kontribusi sekitar 30 persen terhadap keberhasilan budidaya durian. Hal ini menjadikan Banyuwangi sebagai salah satu wilayah dengan iklim yang sangat mendukung pertumbuhan durian,” ujar Yayan.

Faktor lain dari budidaya durian di Banyuwangi adalah proses penyerbukannya. Penyerbukan dilakukan secara alami dengan bantuan kelelawar melalui proses yang dikenal sebagai “Kiropterogami”. Cara alami ini tidak hanya efektif, tetapi juga mendukung ekosistem.

“Petani disini menanam pohon kersen di sekitar kebun durian untuk menarik kelelawar. Hewan inilah yang membantu proses penyerbukan,” ungkap Yayan.

Dengan kombinasi faktor-faktor tersebut, tidak heran jika durian di Banyuwangi memiliki kualitas tiada tanding. Keunggulan ini bukan hanya hasil dari kerja keras petani, tetapi juga anugerah dari kondisi geografis dan ekosistem yang unik. (*)