TIMES BANYUWANGI, KEDIRI – Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa menyebut Muslimat ditopang oleh dua kekuatan yakni struktur dan kultur.
Menurutnya, dengan struktur mulai dari pusat hingga anak ranting, Muslimat NU menjadi sosial capital bagi masyarakat.
"Anak ranting berarti RW-RW. Membuat struktur sampai di tingkat anak ranting tidak mudah dan tidak murah. Maka ini adalah sebuah social capital. Saya menyebut ini adalah sebuah social capital bagi masyarakat, bagi bangsa dan negara," ujar Khofifah di Kediri, Minggu, (26/01/2025).
Social capital, ditambahkan Khofifah, menjadi kekuatan bagi Muslimat NU untuk bergerak dan kontribusi di berbagai bidang yang ada di masyarakat. Mulai dari pendidikan agama sampai kesehatan. Saat ini, ada setidaknya 13 ribu Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), PAUD, TPQ Muslimat NU di Jawa Timur.
"Belum Majlis Ta'limnya, belum klinik kesehatannya. Layanan-layanan inilah yang saya sebut sebagai sosial capital yang dimiliki oleh Indonesia dari badan otonom NU, yang bernama Muslimat NU," tambahnya.
Khofifah dalam kesempatan tersebut menghadiri pelantikan bersama pengurus PAC dan ranting Muslimat NU se-Kabupaten Kediri. Ada setidaknya 9.545 pengurus baru dilantik, yang terdiri dari seluruh pengurus PAC dan Ranting di Kabupaten Kediri.
Dengan struktur yang berkembang sampai di lini paling bawah, Khofifah menegaskan soliditas harus dibangun. Menjaga kekompakan dan menjaga soliditas adalah hal yang sangat penting diantara anggota Muslimat.
Khofifah menyatakan bahwa anak ranting mengikuti ranting, ranting ikut anak cabang. Anak cabang manut dengan cabang. Cabang manut dengan pimpinan wilayah. Pimpinan wilayah manut dengan pimpinan pusat.
"Tidak berarti tidak ada koreksi, tetapi bahwa ini adalah garis organisasi yang insya Allah akan memberikan kekuatan bagaimana kita memberikan respon terhadap sesuatu, misalnya kemiskinan ekstrim, stunting dan MBG," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Kediri Hj. Mudawamah turut menyampaikan hal yang senada. Ia berharap para pengurus Muslimat yang baru dilantik bisa melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pimpinan muslimat NU sesuai dengan kapasitasnya.
Termasuk di dalamnya terkait dengan layanan kesehatan, layanan pendidikan kemudian yang tidak kalah pentingnya, menurut Mudawamah adalah dakwah.
"Kita berharap masing-masing mampu untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Selain itu penting untuk membangun konsolidasi antar sesama pengurus, bagaimana masing-masing pengurus tahu akan tanggung jawabnya sesuai dengan tupoksinya," pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Khofifah Tekankan Pentingnya Jaga Kekompakan dan Soliditas Anggota Muslimat NU
Pewarta | : Yobby Lonard Antama Putra |
Editor | : Ronny Wicaksono |