https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Padukan Budaya Lokal dengan Modern dalam Festival Drumband Etnik 2019

Jumat, 02 Agustus 2019 - 14:17
Padukan Budaya Lokal dengan Modern dalam Festival Drumband Etnik 2019 Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Drumband Etnik 2019 di Gesibu Taman Blambangan. (Foto : Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGIKabupaten Banyuwangi selalu sarat inovasi untuk mengemas budayanya, Seperti yang terlihat pada Festival Drumband Etnik, para peserta memadukan budaya lokal dengan budaya modern, menggabungkan alat perkusi modern dengan alat musik tradisional, meski demikian menghasilkan karya yang indah dan menakjubkan.

Festival Drumband Etnik ini digelar Kamis malam tanggal 1 Agustus 2019 kemarin. Sebanyak 22 grup mengikuti kompetisi yang telah memasuki tahun ketiga penyelenggaraan ini. Ada yang dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA. 

Penampilan mereka mampu menghibur ratusan penonton yang hadir. Sebanyak 22 grup berlomba-lomba menampilkan kepiawaiannya memainkan berbagai alat musik drum band, dikolaborasikan dengan alat mudik tradisional seperti patrol, saron, gong, rebana, peking dan kendang.

Pemkab-Banyuwangi-Menggelar-Festival-Drumband-Etnik-2019-a.jpg

Tidak hanya memainkan alat musik, namun juga menampilkan atraksi seni. Ada yang menari maupun menampilkan teatrikal seni. Walhasil, ribuan penonton yang menghadiri acara tersebut merasa sangat terhibur. 

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan Banyuwangi terus menggelar kegiatan kreatif yang moderen namun tetap mengangkat budaya lokal. Drumband etnik salah satunya. 

"Kami ingin anak-anak tidak hanya mengenal budaya pop saja, namun juga tetap mencintai tradisinya sendiri. Anak-anak boleh memainkan alat musik moderen, namun tidak boleh lupa dengan budayanya," kata Anas. 

Drumband yang banyak mengandalkan musik perkusi sangat memungkinkan untuk dikolaborasikan dengan alat perkuai tradisional. "Ketika dikolaborasikan, akhirnya menjadi atraksi yang menarik. Bagaimana tepukan kendang berharmoni dengan perkusi drumband, sangat menarik sekali," kata Anas, Jum'at (02/08/2019).

Penampilan para siswa tersebut menggambarkan apa yang diharapkan Bupati Anas tersebut. Saat perform, banyak di antara mereka yang menggunakan seragam busana etnik. Tidak hanya membawakan khas Banyuwangi, namun juga etnis nusantara.

Dalam satu grup, mereka bahkan bisa menampilkan lebih dari dua etnik. Ada yang mengkolaborasikan etnik Banyuwangi dengan lainnya, seperti Bali, Madura, dan Minang.

Pemkab-Banyuwangi-Menggelar-Festival-Drumband-Etnik-2019-b.jpg

Seperti yang ditampilkan drum band TK Hang Tuah 21 Banyuwangi. Anak-anak  yang lucu dan menggemaskan dengan penuh percaya diri membawakan lagu Sorak-Sorak Bergembira dan Minak Jinggo. Dengan gaya jenakanya, mereka bermain dengan apik dan menggemaskan. Alat musik yang ada, mereka mainkan dengan terampil, layaknya musisi profesional. 

"Menyenangkan sekali penampilan anak-anak ini. Lagu-lagu daerah nusantara yang ditampilkan mengingatkan saya pada masa kecil kita. Ini juga jadi inspirasi saya mengenalkan lagu-lagu nusantara pada anak-anak kami," kata Santi Arini, salah satu pengunjung yang hadir.

Festival Drumband Etnik 2019 ini dihadiri oleh wakil ketua umum 2 Pengurus Besar Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI), Kolonel Purnawirawan Muryanto. (*)

Pewarta : Roghib Mabrur
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.