Kopi TIMES

Performa Pertanian Indonesia

Sabtu, 03 Juni 2023 - 14:00
Performa Pertanian Indonesia Irma Nur Afifah, SST, M.Si; Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Jawa Tengah.

TIMES BANYUWANGI, JAWA TENGAH – Pertanian merupakan sektor strategis dalam perekonomian. Pertanian berfungsi dalam pemenuhan kebutuhan pokok dan ketahanan pangan nasional.

Sejauh ini performa pertanian Indonesia untuk ekonomi cukup mendominasi. Meski kontribusi pertanian di peringkat ketiga setelah industri dan perdagangan, faktanya menunjukkan eksistensi yang tak dapat dipandang sebelah mata. 

Eliza Mardian, ekonom Center of Reform on Economic (Core), menyampaikan laju ekonomi bahkan di masa pandemi dan gelombang krisis global yang melanda pun terbukti pertanian tetap bertahan. Pandemi yang konon memporakporandakan ekonomi, bergeming bagi petani. 

Di sisi lain benefit dari pertanian cukup meyakinkan yaitu mampu menyerap tenaga kerja yang mendominasi diantara sektor lainnya. Ini berarti mayoritas penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian. Sehingga dapat dikatakan, pertanian menjadi supporting bagi penggerak ekonomi yang potensial.

PERFORMA PERTANIAN 

Pertanian berperan penting dan strategis dalam perekonomian. Saat pandemi melanda, industri lesu, sektor lain terpuruk dan ekonomi Indonesia terkontraksi minus 2,07 persen dan kontraksi pada hampir semua sektor, pertanian eksis menunjukkan performanya dengan memberikan pertumbuhan positif 1,77 persen (2020). Tahun 2021 tumbuh lebih tinggi 1,87 persen dan 2,25 persen di 2022, demikian pula triwulan 1 2023 pertanian tumbuh positf sebesar 0,32 persen (BPS). 

Pertanian berkontribusi 12,40 persen terhadap PDB Nasional di 2022. Meski berada pada peringkat ketiga setelah industri (18,34 persen) dan perdagangan (12,85 persen), pertanian menyerap tenaga kerja 40,69 juta orang (29,36 persen) tertinggi diantara sektor lainnya. Sektor perdagangan menyerap tenaga kerja 18,93 persen dan Industri 13,58 persen. Pertanian dengan penyerapan signifikan menggambarkan mayoritas penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian.

Indonesia sebagai negara kepulauan beriklim tropis memang cocok untuk pertanian. Selain lahan yang subur, Indonesia juga memiliki perairan luas, dengan potensi perikanan melimpah. Dengan kekayaan hayati dan produksi yang melimpah tersebut, pantaslah pertanian memberikan kontribusi penting bagi ekonomi. 

Namun disisi lain apakah petani dan nelayan telah sejahtera? Faktanya banyak ditemukan kemiskinan yang bersumber dari kedua status pekerjaan tersebut. Padahal keduanya berperan penting dalam pemenuhan pangan nasional. Sehingga berbagai upaya peningkatan pertanian terus dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan petani. 

Sejauh ini data pertanian yang tersedia belum menunjukkan updating populasi, frame data direktori pertanian yang dilaksanakan melalui sensus pertanian terakhir 2013 atau 10 tahun lalu, dinilai menjadi penting dilakukan update. Karena penetapan kebijakan yang tepat diperlukan data akurat dan up to date. Saat pencanangan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) di istana negara Jakarta, presiden menyampaikan 10 tahun itu kelamaan, karena berbagai kebijakan yang tepat perlu data yang akurat dan terkini. Sehingga guna mengupdate data pertanian, pemerintah melalui BPS menggelar Sensus Pertanian 2023.

SEKILAS SENSUS PERTANIAN

ST2023 merupakan kegiatan pendataan lengkap dan menyeluruh guna memperoleh data statistik dasar sektor pertanian. Update data melalui perhelatan besar ST2023 dimulai 1 Juni-31 Juli 2023. ST2023 yang ketujuh dan dilaksanakan setiap 10 tahun sekali ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkini ihwal situasi sektor pertanian sekaligus performa petani Indonesia saat ini. ST2023 dirancang dengan standar internasional mengacu pada Program Food and Agricultural Organization (FAO) yang dikenal dengan World Programme for the Census of Agriculture (WCA).

Data dan informasi dari ST2023 mencakup kondisi pertanian Indonesia secara komprehensif sampai level administrasi terkecil. Hal ini sangat penting sebagai acuan target pemerintah, geospasial statistik pertanian, serta potensi pertanian termasuk urban farming. 

Pendataan mencakup tujuh sub sektor pertanian yakni: tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan serta jasa pertanian. Selain itu juga akan diperoleh informasi demografi petani milenial yang dimiliki Indonesia. Sehingga diharapkan makin memperkaya informasi tentang pertanian dan kondisi petani terkini. Dengan data yang akurat maka kebijakan guna meningkatkan performa pertanian dapat diambil dengan tepat dan yang lebih penting, kesejahteraan petani makin meningkat.

***

*) Oleh: Irma Nur Afifah, SST, M.Si; Statistisi Ahli Muda BPS Provinsi Jawa Tengah.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.