TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Keluarga salah satu Anak Buah Kapal (ABK) yang turut jadi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, menggelar sembahyang di pinggir Selat Bali, area Pelabuhan Ketapang, Sabtu (5/7/2025).
Mereka mengirimkan doa pada Gumelar Tidar Tanaka (26), salah satu ABK yang hingga kini belum ditemukan.
Dalam suasana duka dan ketidakpastian yang menyelimuti, anggota keluarga melakukan sembahyang bersama di pinggiran Selat Bali yang menjadi lokasi tenggelamnya kapal. Sembahyang dilakukan dengan cara Hindu sesuai dengan permintaan keluarga.
Melalui lantunan doa-doa mereka bermunajat dan berharap pemuda yang akrab disapa Tidar itu dapat kembali dengan selamat.
"Melalui doa ini kami berharap Tidar segera ditemukan," kata bude Tidar, Tanti, Sabtu (5/7/2025).
Tanti mengatakan, keponakannya baru 6 bulan bekerja di kapal tersebut. Kontrak kerjanya masih tersisa enam bulan lagi. Tidar disebut berencana kembali ke kapal yang lebih besar setelah masa kontraknya habis.
"Tidar terakhir ke rumah cuma ambil paspor. Nggak nginep, langsung balik ke Ketapang," kata warga Dusun Krajan, Desa Siliragung itu.
Menurutnya, saat kejadian, Tidar sebenarnya sedang tidak dalam jadwal piket. Namun kabarnya, semua kru tetap diperintahkan ikut berlayar malam itu.
Pada saat itu sebenarnya kondisi Tidar kurang sehat, namun harus tetap berangkat karena alasan tuntutan pekerjaan.
Kedua orang tua Kokok Handoko Wisnu Wardono dan Har hingga kini masih belum bisa dimintai keterangan. Keduanya masih shock, karena kepikiran keberadaan anak sulungnya.
"Selaku keluarga, kami berharap Tidar bisa segera ditemukan dan dalam keadaan selamat," jelas Tanti.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dikabarkan tenggelam pada Rabu 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.20 WIB di perairan Selat Bali.
Diketahui, sesuai data manifes yang telah dirilis, total KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut 65 orang yang terdiri 53 penumpang dan 12 kru kapal. Sementara jumlah kendaraan yang diangkut sebanyak 22 unit.
Untuk total penumpang atau kru yang berhasil dievakuasi dan diselamatkan dari tragedi Selat Bali yang menenggelamkan KMP Tunu Pratama Jaya sejauh ini sebanyak 36 orang. Terdiri dari 30 orang selamat dan 6 orang meninggal dunia. Artinya 29 orang masih dalam pencarian.
Adapun daftar orang selamat dari Banyuwangi yakni Sahroji, Mansun, Supardi, Abu Khoiri, M Farid Wajdi, Nurdin Yuswanto, Ricko Krafsanjani, Ansori, Wajihi, Syamsul Hidayat, Ely Mustain, Ibnul Vawait, Deni Hermanto, Bejo Santoso, Febriani, Imron, Eka Toniansyah, Wahyudi.
Kemudian yang dari Jember ada Saiful Munir, Ahmad Suyipno, Bahrul Ulum, Akhmad Rokhan, Muh. Kholil.
Selain itu korban selamat dari wilayah lain seperti Probolinggo ada Sandi dan Romi Alfa Hidayat. Asal Lumajang ada Erick Imbawani, dan Moh. Tri Wahyudi dari Wonosobo. Sementara itu ada dari Gilimanuk yakni Nanda Sinta AY, Riky Prayuda, dan Dimas Hadi. Jadi total korban selamat 30 orang.
Sedangkan untuk korban meninggal ada 6 orang yaitu, Anang Suryono dari Probolinggo, kemudian Eko Sastriyo, Elok Rumantini dan Cahyani beralamat di Banyuwangi. Lalu Fitri April Lestari dan Afnan A. Mustafa yang merupakan ibu dan anak asal Cluring Banyuwangi. (*)
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
Editor | : Faizal R Arief |