TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Suasana tegang menyelimuti wilayah Dusun Sumberejo, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dimana Petugas Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) berupaya menggagalkan percobaan bunuh diri warga dari tower setinggi 50 Meter yang diduga akibat masalah asmara.
Kejadian ini bermula ketika adanya laporan masuk penyelamatan jiwa terhadap NAA (32), warga Kecamatan Gambiran yang mencoba mengakhiri hidup dengan menaiki tower Telkom. Percobaan bunuh diri itu terlihat oleh sang kakak berinisial YNN (43).
“Pada, Selasa (11/2/2025) pukul 23.32 WIB Damkarmat mendapat laporan permintaan bantuan penyelamatan dari kakak kandung NAA. Dimana adiknya itu sudah berada di atas tower setinggi sekitar 50 meter di Desa Wringinagung,” kata Humas Damkarmat Banyuwangi Muammar Kadhafi, Rabu (12/2/2025).
Dengan cepat tim rescue Damkarmat dari Unit Banyuwangi dan Unit Bangorejo dengan 7 personil turun TKP membawa mobil Rescue Taruna dan mobil Rescue Ceri. Termasuk alat bantu dalam penyelamatan yakni Body Harness, Karmantel, Carabiner, Handy Talky dan lainya.
Ketika sampai TKP, lokasi sudah ramai warga, Polsek, TNI termasuk petugas PLN, Telkom dan mobil ambulance yang sudah standby.
Sempat terjadi kendala ketika melakukan mediasi dengan NAA, mereka yang berada di bawah tower kesulitan untuk berkomunikasi dengan jarak yang cukup tinggi.
Akhirnya dua petugas damkar, yakni Ribut Hendri Satria dan M Rifa'i memutuskan untuk naik menyusul NAA.
“Setelah melakukan koordinasi, pada Rabu (12/2/2025) sekira pukul 01.04 WIB, 2 personil dari Tim Rescue melakukan penanganan dengan menaiki tower,” ujar Kadhafi.
Ribut dan Rifai merupakan petugas damkar yang telah mendapat pelatihan penyelamatan di ketinggian. Mereka beberapa kali mengikuti pelatihan-pelatihan di Banyuwangi maupun Surabaya. Dengan jaket dan tali pengaman, mereka mencoba sekali lagi membujuk NAA.
Awalnya, NAA enggan menanggapinya, tapi dengan pendekatan-pendekatan ala pertemanan yang dilakukan Ribut dan Rifai, NAA akhirnya mau diajak diajak untuk berbincang.
"Petugas kami mengajak ngobrol, 'sudah rokokan dan ngopi belum? Kalau belum, ayo turun rokokan dan ngopi dulu'. Akhirnya dia jawab, 'ya sudah, aku mau turun rokokan dan ngopi'," ucap Khadafi dengan menjelaskan kejadian rekanya yang berusaha membujuk.
NAA akhirnya berhasil luluh dan diajak turun setelah selesai mediasi sekitar pukul 04.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Damkarmat Banyuwangi, NAA diketahui tengah depresi yang diduga karena faktor percintaan.
NAA telah dikembalikan ke pihak keluarga. Petugas Damkarmat juga berkoordinasi dengan dinas terkait lainnya agar bisa mendapat pendampingan secara medis maupun psikologis.
"Informasi yang kami dapat dari keluarga, korban sudah beberapa kali mencoba mengakhiri hidup. Di tubuhnya juga terdapat banyak luka-luka sayatan," jelas Kadhafi. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |