TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Gunung Raung mengeluarkan asap putih dari dalam kawah. Petugas PPGA Raung menyebut, kondisi itu terjadi karena kandungan magma di dalam perut gunung masih terus bergerak.
"Dari segi kegempaan masih terekam tremor menerus hingga saat ini, yang berarti magma masih bergerak di posisi dangkal," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea kepada TIMESIndonesia, Jumat (24/9/2021).
Menurut Burhan, kegempaan tremor pada gunung yang terletak di tiga perbatasan kabupaten yakni Banyuwangi, Bondowoso dan Kabupaten Jember, itu sempat mengalami peningkatan. Namun saat ini sudah cenderung turun.
"Posisi sedang menurun lagi setelah enam hari yang lalu sempat naik," ungkapnya.
Burhan menjelaskan, asap putih yang keluar dari dalam gunung setinggi 3332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu, kata Burhan, akibat adanya reaksi gas dengan air yang berada di dalam kawah Gunung Raung.
"Iya, asap putih reaksi gas dengan air," ujar Burhan.
Jika curah hujan tinggi, kata Burhan, air yang meresap ke kedalaman tertentu akan bereaksi dengan kandungan gas bersama magma di dalam perut Gunung Raung.
Kondisi itu, kata Burhan terjadi sudah beberapa kali sejak penurunan status Gunung Raung dari level II waspada ke level I normal pada Agustus 2021 lalu.
"Sudah beberapa kali, hanya saja tidak terlihat kalau pas gunung berkabut atau asap tidak mencapai di atas kaldera," terangnya.
Gunung Raung kembali mengeluarkan asap putih pada Jumat (24/9/2021), sekitar pukul 04.56 Wib hari ini. Asap tersebut terlihat membumbung di atas kawah gunung setinggi 50 meter. (*)
Pewarta | : Rizki Alfian |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |