TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Selain dikenal dengan kekayaan destinasi alamnya, Kabupaten Banyuwangi juga menyimpan sejumlah bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi sekaligus menarik secara visual.
Bangunan-bangunan peninggalan masa lalu ini kini menjadi alternatif destinasi wisata edukatif yang kian diminati masyarakat, terutama generasi muda yang gemar berburu spot foto unik dan bersejarah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Taufiq Rohman, menyebutkan, bangunan cagar budaya bukan hanya aset sejarah, tetapi juga sarana pembelajaran budaya yang dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat.
“Bangunan cagar budaya ini dibangun pada zaman dahulu kala dan memiliki nilai sejarah serta edukasi. Ketika masyarakat datang dan menikmati bangunan tersebut, mereka juga belajar tentang budaya dan sejarah Banyuwangi,” ujar taufiq, Selasa, (30/12/2025).
Bagi kalian yang ingin bernostalgia sekaligus mempercantik linimasa media sosial, berikut adalah lima bangunan cagar budaya di wilayah kota Banyuwangi yang wajib dikunjungi:
1. Pendopo Sabha Swagata Blambangan
Pendopo Sabha Swagata Blambangan. (Dok. TIMES Indonesia)
Sebagai ikon pusat pemerintahan, pendopo ini merupakan warisan era kolonial Belanda yang kini berfungsi sebagai rumah dinas Bupati Banyuwangi. Bangunan yang berdiri sejak 1771 ini terbuka untuk umum secara gratis.
Pengunjung cukup melapor kepada petugas Satpol PP yang berjaga. Arsitektur klasiknya yang megah, dipadu dengan taman yang asri, menjadikannya latar foto favorit bagi mereka yang mengincar nuansa historis yang elegan.
Menariknya, di halaman belakang Pendopo Sabha Swagata Blambangan terdapat sumur Sritanjung yang juga mengandung historis yang kuat. Konon katanya, bagi siapa saja yang mencuci muka dengan air tersebut bakal awet muda.
2. Gedung Tua Marina Boom
Bergeser ke arah pantai, terdapat Gedung Tua Marina Boom. Bangunan bekas PT. Djakarta Llyod ini adalah saksi bisu kejayaan aktivitas pelabuhan di masa silam. Saat ini, kawasan Marina Boom telah bersolek menjadi destinasi wisata modern, namun gedung tua tersebut tetap berdiri kokoh sebagai identitas kawasan.
"Di sini, masyarakat bisa berfoto dengan nuansa jaman dulu, bahkan bisa mengenakan busana ala era kolonial Belanda untuk memperkuat atmosfer historisnya," kata Taufiq.
3. Kantor Pos Banyuwangi
Kantor Pos Banyuwangi. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Masih di pusat kota, Kantor Pos Banyuwangi berdiri sebagai salah satu bangunan peninggalan Belanda yang paling terawat. Meskipun fungsinya sebagai pusat layanan logistik tetap berjalan hingga hari ini, detail arsitekturnya yang khas tetap dipertahankan. Fasad bangunan yang estetik menjadikannya salah satu titik paling dicari oleh para fotografer jalanan (street photography).
4. Pelinggihan Disbudpar & Museum
Lokasi ini adalah pusat pelestarian budaya lokal. Selain bangunan Pelinggihan yang mencerminkan nilai-nilai spiritual dan tradisi, di kawasan ini juga terdapat museum yang menjadi gudang ilmu bagi para pelajar. Perpaduan antara bangunan tradisional yang sarat makna dan koleksi benda bersejarah menciptakan sudut-sudut foto yang sarat akan narasi budaya.
5. Bekas Rumah Dinas PT. Pertani (Tomorrow Kopi)
Salah satu contoh sukses adaptasi fungsi bangunan tua tanpa merusak esensinya adalah Rumah Dinas PT. Pertani. Terletak strategis di seberang Bank BCA, bangunan ini kini bersalin rupa menjadi kafe kekinian bernama Tomorrow Kopi.
Meski kini menjadi tempat nongkrong favorit milenial, struktur aslinya tetap dilindungi sebagai cagar budaya. Perpaduan gaya hidup modern dan arsitektur klasik memberikan kesan unik yang sangat Instagramable. (*)
| Pewarta | : Fazar Dimas Priyatna |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |