TIMES BANYUWANGI, JAKARTA – Sebagian kelompok menyampaikan ucapan selamat kepada kelompok Taliban atas keberhasilan mereka kembali berkuasa di Afghanistan. Salah satunya dari kelompok militan Hamas yang menguasai Jalur Gaza.
"Menyelamati gerakan Taliban dan kepemimpinannya yang berani atas kemenangan ini, yang merupakan puncak atas perjuangan panjang selama lebih dari 20 tahun," demikian pernyataan Hamas untuk Taliban seperti dilansir AFP, Selasa (17/8/2021).
Seperti yang diketahui, kelompok bersenjata itu sukses mengambil alih Afghanistan kemarin. Taliban kini menguasai ibu kota Kabul, melakukan patroli di jalanan setempat dan menduduki Istana Kepresidenan.
Berkuasanya kembali Taliban di Afghanistan memicu kekhawatiran publik, mengingat kelompok ini dikenal menerapkan praktik-praktik sarat kekerasan dalam memberlakukan syariah Islam.
Selama kepemimpinan Taliban tahun 1996-2001, para perempuan tak bisa bekerja dan hukuman seperti rajam, cambuk dan hukuman gantung diberlakukan.
Hamas yang merebut kekuasaan di Gaza tahun 2007 lalu, mengharapkan 'warga Muslim Afghan dan kepemimpinannya sukses dalam mencapai persatuan, stabilitas dan kemakmuran'.
Lebih lanjut disebutkan oleh Hamas bahwa berakhirnya kehadiran pasukan AS di Afghanistan membuktikan 'bahwa perlawanan rakyat, terutama rakyat Palestina yang terus berjuang, ditakdirkan untuk menang'.
Diketahui bahwa Israel dan sebagian besar negara Barat menganggap Hamas sebagai kelompok teroris. Israel menerapkan blokade atas Gaza yang dihuni nyaris 2 juta orang, sejak Hamas mengambil alih kekuasaan. Hamas sejauh ini sudah terlibat empat kali perang dengan Israel.
Sebelumnya, Taliban telah menjatuhkan pemerintah Afghanistan yang didukung AS itu. Kelompok ini telah menduduki istana kepresidenan di Kabul setelah Presiden Ashraf Ghani kabur
Juru bicara Taliban Suhail Shaheen menyampaikan, pihaknya menjanjikan kedamaian di Afghanistan kepada setiap warga disana.
"Seharusnya tidak ada kebingungan, kami memastikan warga Afghanistan di kota Kabul, bahwa properti mereka dan hidup mereka aman. Tidak akan ada balas dendam pada siapa pun. Kami adalah abdi masyarakat dan negara ini," ujarnya Jubir Taliban. (*)
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Faizal R Arief |