https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

RSUD Genteng Banyuwangi Hadirkan Operasi Minim Sayatan untuk Atasi Penyakit Kantong Empedu

Sabtu, 06 Desember 2025 - 08:28
RSUD Genteng Banyuwangi Hadirkan Operasi Minim Sayatan untuk Atasi Penyakit Kantong Empedu Operasi pengangkatan kantong empedu dengan teknologi Kolesistektomi Laparoskopi di RSUD Genteng. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, terus memperkuat layanan bedah modern dengan menghadirkan teknologi Kolesistektomi Laparoskopi, sebuah metode operasi pengangkatan kantong empedu yang dilakukan dengan minim sayatan namun memiliki tingkat keamanan tinggi.

Ya, inovasi ini menjadi langkah nyata rumah sakit yang terletak di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, ini dalam menyediakan pelayanan medis yang lebih nyaman, dan berstandar tinggi bagi masyarakat Bumi Blambangan.

Kolesistektomi laparoskopi kini menjadi standar emas untuk penanganan penyakit kantong empedu yang menimbulkan keluhan, seperti nyeri perut hebat akibat batu empedu.

Prosedur ini dilakukan melalui beberapa sayatan kecil berukuran 0,5–1 cm untuk memasukkan kamera laparoskop dan instrumen khusus sehingga dokter dapat melihat kondisi dalam perut secara detail melalui monitor beresolusi tinggi.

Menurut Dokter Spesialis Bedah RSUD Genteng, dr. Nurul Huda, Sp.B., kehadiran teknologi ini memberikan keuntungan besar bagi pasien. Pasien dinilai merasakan efek samping pascaoperasi yang lebih ringan.

“Teknik minimal invasif ini memberikan hasil yang sangat baik. Pasien merasakan nyeri pascaoperasi yang jauh lebih ringan, risiko infeksi lebih rendah, serta pemulihan yang lebih cepat dibandingkan operasi terbuka,” jelas dr. Huda, Sabtu (6/12/2025).

Dikatakan dr. Huda, sebagian pasien bahkan dapat pulang pada hari yang sama atau setelah satu hari perawatan. Kondisi ini membuat pasien lebih cepat kembali beraktivitas, sekaligus mengurangi biaya perawatan dan meningkatkan kenyamanan pascaoperasi.

Selain memberikan pemulihan lebih cepat, kolesistektomi laparoskopi juga meninggalkan bekas luka yang kecil dan nyaris tidak terlihat.

“Keunggulan ini tentu menjadi nilai tambah, terutama bagi pasien yang mempertimbangkan aspek estetika,” ujar dr. Huda.

Meski demikian, dr. Huda memastikan bahwa pemeriksaan dan evaluasi medis tetap dilakukan sebelum operasi. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk penilaian kondisi pasien agar prosedur tetap aman untuk dilakukan.

“Setiap tindakan medis pasti memiliki risiko. Karena itu, penilaian kondisi pasien sangat penting agar prosedur ini aman,” tegasnya.

Sebagai rumah sakit rujukan di wilayah selatan Banyuwangi, RSUD di bawah tongkat komando dr. Sugiyo, ini berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan unggulan di bidang bedah.

Peningkatan kompetensi tenaga medis, penggunaan alat berteknologi modern, serta pelayanan yang mengedepankan kenyamanan pasien menjadi fokus utama.

Sementara itu, Direktur RSUD Genteng, dr. Sugiyo, menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan layanan operasi modern ini. Hal ini sesuai dengan manifestasi visi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dalam membangun sektor kesehatan yang mudah diakses dan berkualitas.

“Sesuai arahan ibu Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, pelayanan kesehatan harus prima dan menyentuh semua kalangan. Inovasi ini juga sebagai bentuk adaptasi rumah sakit terhadap kebutuhan masyarakat di era layanan kesehatan yang terus berkembang,” katanya.

Dengan hadirnya teknologi bedah minim sayatan ini, RSUD Genteng berharap semakin banyak pasien yang dapat memperoleh layanan bedah yang cepat, tepat, dan aman tanpa harus dirujuk jauh ke luar daerah. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.