TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Meskipun insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya mengguncang perairan Selat Bali pada Rabu malam (2/7/2025), aktivitas penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk tetap berjalan normal.

Pantauan TIMES Indonesia di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, sejumlah kendaraan dan penumpang silih berganti keluar masuk melanjutkan perjalanan.

Salah satu calon penumpang, Muhammad Jupri, warga Muncar, Banyuwangi, mengaku sempat khawatir saat mendengar kabar tenggelamnya kapal, mengingat cuaca yang saat ini sering berubah.

"Ya sempat khawatir sih, apalagi bulan ini cuacanya kan kurang bersahabat. Tapi ya Bismillah saja," kata Jupri kepada TIMES Indonesia, Kamis (3/7/2025).

Sementara itu, salah satu calon penumpang lainnya, Hilbi Jibrani, warga Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, mengatakan bahwa dirinya merasa tenang karena sudah terbiasa melakukan perjalanan laut di lintas perairan Ketapang-Gilimanuk.

"Saya sudah sering bolak-balik menyeberang, jadi ya nggak terlalu was-was," ujar pria yang sudah 15 tahun hidup di perantauan Pulau Dewata itu.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, melalui keterangan resminya mengatakan bahwa pihak ASDP mengimbau masyarakat, khususnya pengguna jasa Ketapang-Gilimanuk, untuk tetap tenang, waspada terhadap cuaca, serta mengikuti arahan resmi dari otoritas pelabuhan.

"Di satu sisi, layanan penyeberangan lainnya tetap berjalan normal dengan pengawasan ketat demi keselamatan pelayaran," paparnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya dikabarkan tenggelam pada Rabu 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.20 WIB dengan mengangkut sejumlah kendaraan, 53 penumpang dan 12 crew kapal. (*)