TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Ratusan Gus, Lora dan Kiai muda Se-Banyuwangi, Jawa Timur, berkumpul di Warung Seblang, di Dusun Krajan Timur, Desa Padang, Kecamatan Singojuruh. Mereka berdiskusi tentang konsep pesantren masa depan.

Koordinator Asparagus Banyuwangi, Dr KH Ahmad Munib Syafa'at, Lc, menyampaikan, kegiatan bertajuk 'Halal bihalal dan Gesah Bareng Gus, Lora dan Kiai Muda Se-Banyuwangi' awalnya bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi Pondok Pesantren (Ponpes).

Namun makin lama diskusi menjadi lebih gayeng. Satu persatu peserta menyampaikan konsep, ide, gagasan serta gambaran tantangan pesantren diera modern.

"Akhirnya menyamakan persepsi terkait konsep perjuangan dan metode belajar mengajar pesantren," katanya, Sabtu (21/5/2022).

Suasana Halal bihalal dan Gesah Bareng Gus, Lora dan Kiai muda Se-Banyuwangi. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)

Dengan konsep yang lebih segar dan kekinian, diharapkan mampu meneguhkan pesantren sebagai tempat belajar ilmu agama. Sekaligus menegaskan bahwa lingkungan pesantren adalah tempat belajar yang aman dan nyaman.

Rektor IAIDA Blokagung Banyuwangi, ini juga menyampaikan bahwa pesantren selaku lembaga pendisikan asli Nusantara, mampu merespon perkembangan zaman.

"Pesantren harus mempunyai andil yang lebih, dalam kontribusi pembangunan baik melalui jalur dakwah, politik dan budaya," cetusnya.

Untuk diketahui, Halal bi Halal dan Gesah Bareng Gus, Lora dan Kiai muda Se-Banyuwangi ini dihadiri sedikitnya 250 orang peserta. Diantaranya KH Muafiq Amir, Bustanul Makmur, KH Abdul Gofar Lazim, KH Nizar, KH Luqman, KH Kholilurtohman, Rektor IAI Ibrahimy, Gus Syaifudin, Sekretaris PCNU Banyuwangi dan masih banyak lagi.

Sebagai penyejuk, kegiatan para Gus, Lora dan Kiai muda ini juga diselingi tausyiah yang dibawakan oleh Ustaz Gofar. Serta ditutup dengan doa yang dipimpin KH Muafiq Amir. (*)