TIMES BANYUWANGI, MAGETAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan menyebut fenomena topi awan di Gunung Lawu terjadi karena arah angin. Ini membuat awan berkumpul menyerupai bentuk topi caping.
"Hal biasa, terjadi karena arah angin yang membuat awan berkumpul," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Fery Yoga Saputra kepada TIMES Indonesia, Kamis (3/10/2019).
Berdasarkan informasi, fenomena alam yang menyajikan keindahan visual itu disebut sebagai awan altocumulus lentikular. Awan ini terbentuk saat udara bergerak melewati pegunungan, sehingga mendapat pendinginan yang cukup untuk terjadi kondensasi.
Diberitakan sebelumnya, Fenomena awan berbentuk menyerupai topi atau topi awan yang melingkari Gunung Lawu menjadi perhatian masyarakat Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis (3/10/2019) pagi. Tidak sedikit warga yang mengabadikan momen tersebut untuk berswafoto. (*)
Pewarta: MK Adinugroho Syaifullah
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ada Fenomena Topi Awan di Puncak Gunung, Ini Penjelasannya
Pewarta | : M Kilat Adinugroho Syaifullah |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |