TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Zamroni SH, anggota Fraksi NasDem DPRD Banyuwangi, Jawa Timur, meminta pemerintah daerah untuk mengeluarkan sikap atas tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, di selat Bali, pada Rabu malam, 2 Juli 2025 lalu.
Mengingat dalam insiden penyeberangan Ketapang, Banyuwangi-Gilimanuk, Bali (Ketapang-Gilimanuk) tersebut, penumpang yang menjadi korban didominasi warga Bumi Blambangan. Lebih miris, sejumlah korban asal Banyuwangi itu tidak terdaftar dalam data manifest penumpang.
“Saya turut berduka dan berbela sungkawa kepada keluarga para korban,” ucap Zamroni, Kamis (10/7/2025).
Aktivitas transportasi laut di pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, lanjut Zamroni, memang tidak berada dibawah kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Namun menurutnya, pelabuhan Ketapang, berada diwilayah Kabupaten Banyuwangi.
Maka ketika terdapat indikasi pelanggaran hukum dan regulasi, masih Zamroni, Pemkab Banyuwangi dan seluruh elemen masyarakat Banyuwangi, tidak boleh tinggal diam. Apalagi saat ini telah terjadi kecelakaan kapal, yang disitu terdapat indikasi kelalaian hingga pelanggaran.
“Sesuai informasi yang berkembang, dalam tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya diduga terdapat korban asal Banyuwangi yang tidak tercatat dalam manifest, kapal diduga bocor, kendaraan yang diangkut juga diduga tidak dilasing dan lainnya. Haruskah kita diam,” cetusnya.
Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi ini juga menambahkan. Sebagai bentuk kepedulian dan empati kepada para korban, dia mengajak para aktivis dan seluruh elemen masyarakat untuk mendorong pemerintah daerah agar mengeluarkan sikap. Disisi lain, wakil rakyat dari Dapil I Banyuwangi tersebut juga meminta agar para pihak bersama-sama memelototi kinerja PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Ketapang, serta otoritas pelabuhan lainnya.
“Sudah cukup korban berjatuhan dengan kasus yang nyaris sama dengan kejadian kapal tenggelam sebelumnya. Mari bergerak bersama, kita jaga Banyuwangi, dan sesama masyarakat Banyuwangi mari kita saling menjaga,” ujar Zamroni.
Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di selat Bali, pada Rabu malam, 2 Juli 2025. Sesuai data manifest, kapal milik PT Raputra Jaya tersebut mengangkut 53 penumpang, 12 Anak Buah Kapal (ABK) dan 22 kendaraan.
Dalam kecelakan ini, 30 orang berhasil selamat dan 12 orang ditemukan meninggal dunia. Sedang sisanya masih dalam pencarian. Termasuk sejumlah penumpang yang tidak tercatat dalam data manifest. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |