TIMES BANYUWANGI, JAKARTA – Ki Manteb Sudharsono wafat Jumat (2/6/2021) ini. Pihak keluarga mengaku, dalang kondang tersebut meninggal dalam kondisi terpapar Covid-19.
Diketahui semasa hidupnya, Ki Manteb Sudharsono adalah dalang fenomenal. Dari dijuluki Dalang Setan. Hingga pernah dapat Rekor MURI dari pentas Wayang Kulit terlama.
Berikut Profil Ki Manteb Sudharsono yang dilansir dari berbagai sumber:
Ki Manteb Soedharsono lahir di Palur, Mojolaban, Sukoharjo, pada 31 Agustus 1948 silam. Ia merupakan salah satu dalang wayang kulit ternama yang dari Jawa Tengah. Hingga akhir hayatnya, Ki Manteb berdomisili di Dusun Sekiteran, Kelurahan Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.
Karena keterampilannya dalam memainkan wayang, Ki Manteb pernah dijuluki sebagai Dalang Setan. Humas Institut Seni Indonesia (ISI), Esha Karwinarno mengatakan, julukan tersebut diberikan oleh mantan Menteri Penerangan RI, Boedihardjo.
Ia juga dianggap sebagai pelopor perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern.
Dilahirkan dari Keluarga Seniman
Ia adalah putra seorang dalang pula, bernama Ki Hardjo Brahim. Ia dilahirkan di Dusun Jatimalang, Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada tanggal 31 Agustus 1948.
Ki Hardjo Brahim adalah seniman tulen yang tidak memiliki pekerjaan lain kecuali mendalang. Ki Manteb sebagai putra pertama dididik dengan keras agar bisa menjadi dalang tulen seperti dirinya. Ki Hardjo sering mengajak Manteb kecil ikut mendalang ketika ia mengadakan pertunjukan.
Sementara itu, ibu Ki Manteb diketahui juga seorang seniman. Tepatnya sebagai penabuh gamelan, lebih suka jika putranya itu memiliki pekerjaan sampingan. Itulah sebabnya, Ki Manteb kecil pun disekolahkan di STM Manahan, Solo.
Akan tetapi karena sejak kecil Ki Manteb selalu disibukkan sebagai dalang, pendidikannya pun terbengkalai. Dan tak lama berselang, ia memutuskan untuk berhenti sekolah untuk mendalami karier itu.
Ia mendalang dari sejak kecil. Akan tetapi, popularitasnya sebagai seniman tingkat nasional mulai diperhitungkan publik sejak ia menggelar pertunjukan Banjaran Bima sebulan sekali selama setahun penuh di Jakarta pada tahun 1987.
Meraih Rekor MURI
Pada tanggal 4–5 September 2004 silam, Ki Manteb membuat rekor dengan mendalang 24 jam tanpa henti dengan lakon Baratayudha. Pertunjukannya ini bertempat di RRI Semarang, Jalan A. Yani.
Berkat pementasannya ini, ia mendapatkan rekor MURI pentas wayang kulit terlama. Uniknya, meskipun telah mendalang selama 24 jam itu, dokter yang memeriksa kesehatan Ki Manteb Sudharsono setelah pentas menyatakan kondisi sang dalang masih sangat prima. (*)
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Ronny Wicaksono |