TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi baru saja meluncurkan program kemandirian umat yang ambisius, Rabu (23/7/2025) di Srono. Program ini menyasar kepengurusan NU di tingkat kecamatan, atau yang dikenal sebagai Majelis Wakil Cabang (MWC), dengan memberikan bantuan modal sebesar Rp50 juta per MWC.

"Program ini untuk memperkuat kemandirian organisasi. Sehingga kehadiran NU bisa lebih bermartabat dan dapat hadir dalam menyelesaikan persoalan umat,” ungkap Ketua PCNU Banyuwangi KH. Sunandi Zubaidi, Kamis (24/7/2025).

Program kemandirian tersebut, masih kata Sunandi, berupa bantuan modal ke seluruh MWC NU se Kabupaten Banyuwangi. Setiap MWC nantinya mengusulkan rencana bisnis yang akan ditekuninya berdasarkan potensi yang dimilikinya.

“Masing-masing MWC NU nanti akan mengajukan rencana bisnisnya kepada PCNU Banyuwangi. Bentuknya boleh apa saja, asalkan legal, halal dan sustainable atau berkelanjutan,” papar pengasuh PP. Al-Kalam, Blimbingsari itu.

Setiap pengajuan tersebut nantinya akan dikaji secara khusus oleh tim dari PCNU Banyuwangi. Tim tersebut akan memberikan pendampingan hingga evaluasi untuk memastikan berjalannya program tersebut. 

“Setiap bulannya, setidaknya akan ada satu MWC yang akan dapat support pendanaan,” tegas Sunandi.

Sebagai gerakan awal, MWC NU Srono menjadi piloting. NU di bawah kepemimpinan Bisri Mustofa itu, selama ini cukup sukses menjalankan usaha beras bintang sembilan. Beras tersebut didistribusikan kepada para warga Nahdliyin.

“Karena modalnya terbatas, kami produksinya sangat terbatas dan diedarkan lewat Ranting-Ranting NU. Namun, dengan suntikan modal ini, kami siap buka lapak dan menjual ke para konsumen yang lebih luas,” ungkap Bisri.

Tak hanya menyediakan beras, kedepannya, usaha milik MWC NU Srono tersebut akan dikembangkan dengan berbagai jenis usaha lainnya. Seperti sembako, konter aneka transaksi digital, hingga travel. 

“Kami namakan Lapak 99 yang kami buka di kantor NU ini,” pungkas Bisri. (*)