TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Banjir rob yang melanda pesisir pantai pada Senin (8/4/2024) khususnya pantai Cemara di Kelurahan Pakis, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tidak terlalu berdampk secara signifikan terhadap sarang penyu.

Destinasi wisata pantai Cemara yang memang terkenal dengan konsep wisata edukasinya berupa penangkaran penyu, terlebih munculnya musibah berupa banjir rob itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Cemara, Muhammad Muhyi mengatakan, jika musibah tersebut tidak berpenggaruh terhadap penangkaran penyu.

“Banjir rob terjadi berlangsung dua jam, dan tidak berpengaruh pada penangkaran sarang penyu tempat penyu bertelur,” kata Muhyi, Jumat (19/4/2024).

“Untuk banjir rob kali ini tidak mengganggu sarang penyu, berbeda dengan musibah banjir rob 4 tahun lalu pada 2020 yang cukup besar,” imbuhnya.

Dikatakan oleh Muhyi, bahwasanya banjir rob yang berlangsung dua jam itu hanya mengikis atau membuat abrasi sedikit bibir pantai yang kemudian ombak air laut tersebut meluap mencapai depan gazebo-gazebo pinggir pantai.

“Air laut yang meluap itu juga tidak sampai merusak warung UMKM warga,” tandasnya

Muhyi juga menceritakan, dengan melihat kondisi pasca banjir rob, Muhyi berserta tim pokdarwis yang juga dibantu warga bergerak cepat dan bergegas untuk memperbaiki dengan mengembalikan pasir yang terbawa arus hingga kedaratan.

Tidak memakan waktu berhari-hari, pasir-pasir yang menumpuk akibat banjir rob didepan warung dan gazebo sudah kembali seperti semula. Karena gerak cepat tim, Muhyi menjelaskan jika musibah tersebut juga tidak mempengaruhi terhadap kunjungan wisata saat libur lebaran.

“Alhamdulilah destinasi wisata pantai Cemara tetap banyak dikunjungi, “ pungkasnya.

Sebagai informasi, untuk sementara  penangkaran penyu yang ada di pantai Cemara Banyuwangi ada sekitar 8 sarang penyu bertelur. Pantai Cemara sering digunakan untuk Penyu berjenis Lekang (Lepidochelys Olivacea)  dan Hijau (Chelonia Mydas) bertelur. (*)