TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memperpanjang masa pendaftaran Sekolah Rakyat jenjang SD hingga akhir Juni 2025. Langkah ini diambil karena rendahnya jumlah pendaftar yang masih jauh dari kuota satu rombongan belajar (Rombel) berisi 25 siswa.
Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini menyasar keluarga tidak mampu dan berbasis asrama. Di Banyuwangi, antusiasme masyarakat pada jenjang SMP dan SMA cukup tinggi, namun pada tingkat SD masih minim.
“Kami juga berkoordinasi dengan Kemensos agar untuk tingkat SD bisa dimulai dari kelas empat atau lima, tidak harus dari kelas satu,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Rabu (28/5/2025).
Menurut Ipuk, banyak orang tua masih merasa berat melepas anak-anak mereka yang masih kecil untuk tinggal di asrama. Usulan agar SD dimulai dari siswa kelas 4 atau 5 diharapkan dapat menjadi solusi atas keraguan tersebut.
Sementara itu, untuk jenjang SMP dan SMA, seluruh kuota siswa telah terpenuhi. Masing-masing jenjang memiliki dua Rombel dengan kapasitas 25 siswa per kelas. Mereka akan memulai pembelajaran pada tahun ajaran 2025/2026.
“Alhamdulillah kuota siswa untuk tingkat SMP dan SMA sudah terpenuhi. Mereka akan memulai sekolah secara resmi pada tahun ajaran baru nanti,” jelas Ipuk.
Seluruh siswa yang diterima pada jenjang SMP dan SMA telah dibuatkan Surat Keputusan (SK) Bupati, sebagai bentuk dukungan administratif terhadap program nasional ini.
Kepala Dinas Sosial, PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, menambahkan bahwa Sekolah Rakyat hanya diperuntukkan bagi siswa dari keluarga miskin yang terdaftar dalam desil satu dan dua Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) milik Kementerian Sosial.
“Bagi yang ingin mendaftar silakan menghubungi pendamping keluarga harapan (PKH) di wilayah masing-masing. Jika tidak tahu, bisa melapor ke desa atau kelurahan setempat, nanti akan dihubungkan,” jelas Henik.
Hingga saat ini, jumlah pendaftar untuk tingkat SD baru mencapai empat orang, dari target 25 siswa. Usia calon siswa yang telah mendaftar berkisar antara 9 hingga 11 tahun.
“Khusus untuk jenjang SD masih kita buka pendaftaran hingga akhir bulan Juni. Harapannya, kuota Rombelnya bisa terpenuhi,” tambahnya.
Henik juga menyampaikan bahwa proses pembelajaran Sekolah Rakyat akan dilaksanakan di Gedung Diklat PNS Kecamatan Licin. Gedung ini tengah dalam proses renovasi dan ditargetkan selesai pada Juni.
“Targetnya renovasi bisa selesai bulan Juni dan bisa difungsikan saat ajaran baru dimulai pada bulan Juli,” pungkas Henik.
Program Sekolah Rakyat menjadi bagian dari upaya negara untuk memperluas akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, dengan pendekatan asrama yang membina kedisiplinan dan karakter siswa sejak dini.(*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |