TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi, berhasil mengumpulkan total 21.385 kantong darah sepanjang tahun 2024.

Dengan target harian 60 kantong, pencapaian ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam memastikan ketersediaan darah untuk kebutuhan medis di Banyuwangi.

Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) UDD PMI Banyuwangi, Ajin Beni Wijaya menjelaskan, UDD rutin mengumpulkan darah dari dua jenis pendonor, yakni pendonor rutin atau ulang sebanyak 17.878 orang dan pendonor baru sebanyak 3.507 orang.

“Selain itu, kegiatan donor juga didukung oleh KDDS (Kelompok Donor Darah Sukarela) yang berjumlah 136 kelompok,” jelas Beni sapaan akrabnya, Jum’at (17/1/2025).

Menurut Beni, untuk menjaga ketersediaan darah, PMI Banyuwangi menargetkan pengumpulan 60 kantong per hari atau sekitar 420 kantong per minggu. Dengan kebutuhan stok harian mencapai 600 kantong, PMI juga harus memastikan bahwa darah yang disimpan tidak melewati masa kadaluarsa.

Pemasok terbesar dalam pengumpulan darah adalah bersumber dari mobile unit sebanyak 18.092 kantong. Sedangkan dari gedung UDD hanya sebanyak 3.293 kantong.

“RS Al-Huda menjadi penyumbang terbanyak dengan rata-rata per kegiatan 110 kantong. Ya bukan heran lagi karena mereka memiliki empat kelompok donor yang rutin sehingga jadwalnya ada dua kali sebulan,” cetus Beni.

Berdasarkan data sepanjang tahun 2024, distribusi tipe darah yang terkumpul didominasi oleh golongan darah O dengan sebanyak 8.618 kantong. Diurutan kedua, golongan darah B dengan 6.602 kantong.

“Sementara golongan darah A 4.680 kantong dan AB hanya 1.473 kantong,” ujar Beni.

Jika dibandingkan dengan tahun 2023, dimana jumlah kantong darah yang terkumpul mencapai 21.993 kantong, terdapat penurunan sedikit. Dengan rincian, golongan darah A sebanyak 4.475 kantong, B sebanyak 7.090 kantong, O sebanyak 8.623 kantong, dan AB sebanyak 1.524 kantong.

“Jadi, penurunan jumlah kantong yang terkumpul dari tahun sebelumnya karena permintaan darah pada tahun ini relatif lebih sedikit. Alhamdulillah berarti warga Banyuwangi terindikasi lebih sehat,” tutur Beni dengan nada bersyukur.

Beni mengungkapkan, kebutuhan darah harian berkisar antara 60 hingga 75 kantong untuk memenuhi kebutuhan Rumah Sakit (RS) dan bank darah di Banyuwangi. Di Bumi Blambangan sendiri, terdapat enam bank darah yang tersebar di berbagai RS.

“Di Banyuwangi rumah sakit yang sudah memiliki bank darah sendiri ada di RS Rahayu Medika, RS Graha Medika, RS Bhakti Husada, RS AL-Huda, RSUD Genteng, dan RS Abdi Family,” ucapnya.

Beni menekankan pentingnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mendonorkan darah secara rutin. Dengan semangat gotong royong dan solidaritas, kita dapat memastikan ketersediaan darah bagi yang membutuhkan serta menjaga kesehatan bersama.

“Terima kasih kepada semua pendonor dan pihak yang telah berkontribusi dalam upaya ini,” tutupnya penuh harap. (*)